Kraksaan (wartabromo.com) – Rumah makan Rawon Nguling masuk klaster baru dalam penularan Covid-19. Dari penulusuran, sampai sejauh ini terdapat 12 orang di lingkungan rumah makan itu dicatat terkonfirmasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelijanto hanya menjelaskan, jika ada 12 orang di lingkungan rumah makan Rawon Nguling terkonfirmasi positif Covid-19, tanpa mengungkap secara lengkap, apakah ke-12 orang itu, merupakan keluarga inti atau karyawan. Dari jumlah itu, 2 orang dengan status positif, dinyatakan meninggal dunia dalam 2 hari berturut-turut.
Ia juga menyikapi adanya akun media sosial (medsos) yang menyatakan, bahwa terkonfimasinya keluarga Rawon Nguling adalah hoax atau palsu. ‘Yang bener gak hoax, semua valid,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh wartabromo.com pada Kamis, 6 Agustus 2020.
Karenanya, ia meminta semua pihak untuk tidak menyudutkan kinerja tenaga kesehatan (nakes). Menurutnya para nakes yang bekerja penuh dedikasi dan berada di bawah sumpah profesi. Nakes, ujar Anang, tak serta merta memvonis pasien dengan komorbid maupun positif Covid-19. Ada banyak tahapan yang harus dilalui.
“Hadehhhhh…. Ya gak (memvonis pasien dengan komorbid positif Covid-19), harus ada gejala pneumonia, syukur-syukur di-rontgen,” kata dokter yang pernah menjadi Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan tersebut.
Dokter Anang meminta masyarakat untuk disiplin memakai masker. Utamanya bagi keluarga erat pasien positif. Karena kontak erat paling rentan terpapar penyakit menular tersebut. “Kalau gak pake masker iya (tertular), apalagi dekat. Tingkatkan imunitas dan terapkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
Berdasarkan data yang direkap oleh Dinkes, terkini ada 261 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Dengan catatan ada 32 orang dirawat, 219 sembuh dari paparan Covid-19. Sedangkan sebanyak 10 orang dinyatakan meninggal dunia. “Ada 6 yang terkonfirmasi positif baru pada hari ini,” tandas Anang. (saw/ono)