Tongas (wartabromo.com) – Pasca dua pemilik rumah makan di jalur pantura Probolinggo meninggal dunia, resto yang terkenal dengan olahan rawonnya itu, tutup. Hingga kini, satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo masih melakukan tracing dan menunggu hasil swab karyawan keluar.
Informasi yang dihimpun, penutupan itu berlangsung sejak sepekan lalu. Rumah makan yang terletak di jalur pantura Surabaya Probolinggo itu pun sepi. Ada tulisan “TUTUP” di depan pintu masuknya.
“Kalau tutup sekitar seminggu lalu. Ada yang meninggal karena sakit,” terang salah satu warga, Sayudi, di depan RM. Rawon Nguling, Rabu (5/8/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joeliyanto menyebut, selain kedua pemilik yang meninggal dengan status positif Covid-19, ada beberapa anggota keluarga lainnya yang juga terpapar.
“Sehingga total ada 8 anggota keluarga rumah makan, yang dinyatakan positif Covid-19. Berdasarkan hasil swab yang digelar oleh satgas. Dua di antaranya meninggal di hari yang berbeda. Enam, masih dirawat,” katanya.
Selain swab pada kerabat inti, satgas penanganan Covid-19 juga melakukan swab pada seluruh karyawan rumah makan Rawon Nguling. Seluruh kerabat dan karyawan rumah makan itu juga harus menjalani isolasi di rumah Sakit Tongas dan rumah sehat karantina Covid-19 milik Pemkab Probolinggo.
Sejauh ini, satgas masih menunggu hasil swab dari 24 karyawan rumah makan Rawon Nguling yang belum keluar. Pada masyarakat, satgas Covid-19 berpesan, agar tetap disiplin terapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat beraktivitas. (lai/saw)