Pasuruan (WartaBromo.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendorong Kabupaten Pasuruan menjadi sentra produksi makanan bergizi di Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Khofifah saat berkunjung ke Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar, Minggu (19/07/2020) siang.
Menurutnya, KPSP Setia Kawan merupakan sentra peternakan yang menyediakan susu, daging dan telur yang dikirim sesuai pangsa pasar.
Selain sebagai sentra peternakan, kebutuhan makanan bergizi juga tersedia di minimarket dan outlet KPSP Setia Kawan. Dalam artian bisa dingkau oleh masyarakat sekitar maupun pengunjung yang datang ke Kecamatan Tutur.
“Saya melihat peluang ini sangat strategis dan harus dimanfaatkan KPSP Setia Kawan. Dalam satu tempat, masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya dalam memperoleh makanan bergizi sehingga secara tidak langsung akan membuat masyarakat hidup lebih sehat,” katanya.
Dijelaskan Khofifah, dengan adanya peluang sebagai pusat penyediaan bahan makanan bergizi, KPSP Setia Kawan diminta untuk terus melakukan pengembangan dan inovasi produk olahan susu. Termasuk memperhatikan pengemasan, promosi dan pemasarannya.
“Setiap produk harus terus baru. Bisa dalam bentuk packaging atau kemasan. Bisa juga dalam hal promosi maupun pemasaran yang harus terus berinovasi, menyesuaikan kebutuhan masyarakat kekinian,” tegasnya.
Khofifah menegaskan, pengembangan prosuk sangat penting dilakukan dalam rangka mengatasi penurunan konsumsi produk susu.
Berdasarkan data yang ada sebelum pandemic Covid-19, konsumsi produksi susu mencapai 113, 5 ribu liter per hari. Sedangkan saat pandemi mencapai 105,5 ribu liter per hari.
“Saya lihat KPSP Setia Kawan sudah melakukan diferensiasi produk olahan susu. Seperti permen susu, kerupuk susu, dan minuman susu dengan berbagai varian rasa. Ini inovasi yang luar biasa,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Dengan kunjungannya kali ini, Khofifah berharap agar Koperasi Setia Kawan ini berpotensi menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Pasuruan. Selain itu, masyarakat bisa lebih berdaya melalui program kemitraan.
“Para peternak harus kompak untuk bagaimana bisa mengembangkan sapi yang berkualitas. Pengembangan cara produksi yang intinya bisa menghasilkan susu dan daging yang berkualitas dan sehat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, populasi sapi perah di Jawa Timur mencapai 287.197 ekor dan kontribusinya terhadap nasional 51 persen. Sedangkan di Kabupaten Pasuruan, populasi sapi perah mencapai 92.931 ekor. Sedangkan, produksi susu di Jatim sebanyak 523.203.000 liter/tahun.
Sementara itu, Ketua Umum KPSP Setia Kawan, H.M. Koesnan menjelaskan, selama pandemi Covid-19, pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Diantaranya, dengan menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan peternak memakai masker saat menyetor susu di pos penampungan, dan memasang berbagai poster cara pencegahan penularan Covid-19.
Koesnan menambahkan, pihaknya akan terus memperluas kemitraan dan berupaya menurunkan harga susu kemasan di tingkat masyarakat umum.
Disamping itu, pihaknya juga mengembangkan produk olahan susu untuk memberi nilai tambah. Meski demikian, selama masa pandemi Covid-19 pemasaran ke PT. Indolakto mengalami penurunan hingga 7, 6 persen.
“Dengan menerapkan kebijakan protokol kesehatan, memperluas kemitraan, menurunkan harga jual susu segar kepada masyarakat umum serta mengembangkan produk olahan kami harap pandemi Covid-19 ini tidak begitu mempengaruhi kinerja bisnis kami,” harap Koesnan.