Pasuruan (wartabromo.com) – Pandemi corona yang tak kunjung usai, membuat perajin logam di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan kalang kabut. Perajin mengaku susah untuk pasarkan produk, dan berdampak pada penurunan omzet usaha.
Kelurahan Mayangan dikenal sebagai kampung logam, karena hampir 80% warganya berprofesi sebagai perajin logam. Saat ini, perajin logam tersebut dibuat kebingungan. Sebab, produk logam yang dihasilkan, sulit dipasarkan karena wabah virus corona yang tak kunjung usai.
Ahmad Rifai, salah satu perajin logam asal Kelurahan Mayangan mengatakan, para perajin logam di Mayangan biasanya memproduksi beragam sparepart untuk dijual ke beberapa daerah di Indonesia.
“Saat ini susah untuk memasarkan produk, hasil untuk membeli bahan produksi juga agak berkurang,” ujar Rifai, kepada wartabromo.com, Rabu (15/07/2020).
Sparepart yang dimaksud yakni berbahan dasar logam alumunium dan kuningan untuk mesin kendaran bermotor hingga alat berat. Seperti velg mobil, sepeda motor hingga baling-baling.
Sejak pandemi corona, Rifa’I mengaku hanya bisa memasarkan produk di sekitar Surabaya. Namun demikian, hasil yang diperoleh tak bisa menutupi ongkos produksi.
Tak hanya itu, barang akhirnya menumpuk di gudang perajin. Rifa’i menyebut, kerugian yang dialami perajin bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Rifai berharap kondisi ini dapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Pasuruan. Salah satunya dengan dibantu membuat wadah untuk memasarkan produk.
“Semoga pemerintah bisa membuatkan wadah bagi kami, salah satunya yakni membuatkan sentra pasar logam maupun koperasi logam,” terang Rifai. (don/may)