Pasuruan (WartaBromo.com)- Jalan raya di Kabupaten Pasuruan tak ubahnya menjadi mesin ‘pencabut nyawa’. Betapa tidak, dalam sebulan, rerata 20-25 orang tewas akibat kecelakaan.
Hal itu disampaikan Kapolres Pasuruan AKBP. Rofiq Ripto Himawan kala menghadiri hearing Pansus Covid-19 DPRD setempat, Senin (6/07/2020) pagi.
“Laka kita rata-rata satu bulan, sampe di 20-25 orang yang meninggal. Yang patah tulang atau cacat seumur hidup itu tidak terdata,” kata Kapolres.
Dikatakannya, jalur Lawang-Purwosari menjadi lokasi paling rawan. Bahkan, tak jarang, kecelakaan yang terjadi di ruas jalan raya tersebut masuk kategori kejadian menonjol hingga jadi pemberitaan media-media nasional.
“Saya teriak-teriak sama Jasa Marga, Dinas Perhubungan untuk segera menerapkan evaluasi terhadap rambu-rambu,” jelas Kapolres.
Dengan gaya bicara bercanda, Kapolres merasa sedikit kebingungan dengan maraknya insiden kecelakaan di jalur penghubung Malang-Surabaya itu.
“Saya tidak tahu apa memang perlu diselameti atau tidak. Yang pasti, arus buangan belum ada, monumen yang menjadi penanda bila di lokasi tersebut rawan kecelakaan juga tidak ada,” lanjut Kapolres.
Padahal, keberadaan monumen tersebut cukup penting guna mengedukasi para pengendara supaya lebih berhati-hati. (tof/asd)