Sumberasih (wartabromo.com) – Seorang remaja putri yang dibawa kabur tetangganya sudah kembali ke rumahnya di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Namun terkuak fakta, remaja bernama Putri Mardatiliyah tersebut berbadan dua.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono menuturkan kalau Putri pulang ke rumahnya di Desa Pesisir pada Rabu (24/06/2020) sore. Ia diantar menggunakan sepeda motor oleh teman perempuannya. “Ia diturunkan persis di depan rumahnya,” ujar Heri, Sabtu (27/6/2020).
Dari pengakuan Putri ke polisi, saat janjian memgambil laptop, ternyata Umar tidak membawa laptop. Putri ketakutan tak bisa membawa pulang komputer lipatnya, sampai akhirnya alumni SMKN 1 Sumberasih itu, naik ke mobil putih yang dikemudikan Umar.
“Jika mendengar dari cerita si anak itu, tidak ada pemaksaan. Untuk tujuan tidak tau ke mana dan ada berapa orang di mobil tidak tahu,” ungkap Kasat Reskrim.
Selain meminta keterangan, polisi juga melakukan tes kehamilan. Hasilnya, bar atau tanda pada alat tes itu menunjukan tanda positif. Petugas pun berinisiatif melakukan tes ultrasonografi (USG) di rumah sakit untuk memastikan kehamilannya.
“Kemarin hasil test urine sementara, anak yang bersangkutan info awal hamil. Itu setelah dilakukan pemeriksaan dan visum. Cuman mau di-USG, rumah sakit tutup. Untuk memastikan kehamilanya akan dilakukan hari Senin besok,” terang Heri.
Polisi menduga Putri berbadan dua karena pergaulan eratnya dengan Umar. “Dugaan sementara begitu. Kami juga menduga yang menjemputnya adalah Umar, tapi keberadaannya masih belum diketahui,” tandas AKP Heri.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, pasutri bernama Saiyul (42) dan Marfuatul Setiawati (40), mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo Kota sekitar pukul 14.00 WIB, Rabu, 24 Juni 2020.
Orang tua ini melaporkan Umar (36), warga Dusun Mawar RT 7 RW 1.
Umar, pria beristri yang terbilang masih tetangga ini diduga telah melarikan anak gadisnya yang bernama Putri Mardatiliyah.
Bermula ketika Putri dan ibunya, Marfuah Setiawati menemui pelaku di Masjid Beji, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih sekira pukul 08.00 WIB. Saat itu Umar berjanji akan mengembalikan laptop milik Putri. Khawatir Umar tak memberikan laptop, si anak pun meminta ibunya berada di jarak 20 meter.
Beberapa menit kemudian, tanpa disadari, Putri sudah dibawa kabur dengan mobil berwarna putih. Nomor ponsel Putri pun tidak aktif, sehingga keluarga panik dan melapor ke polisi. (lai/ono)