Pasuruan (Wartabromo.com) – Tahun ajaran baru segera dimulai. Para orang tua pasti sudah mulai memutar otak seiring biaya pendidikan yang semakin tinggi.
Beberapa sumber menyebutkan, orang tua harus menyiapkan uang sekolah anak jauh-jauh hari. Bila perlu, setelah anak itu lahir perencanaan dana pendidikan harus disiapkan.
“Sejak di kandungan sudah dipikirin ‘nanti TK-nya mau ke mana ya, SD-nya mau ke mana ya, SMP ke mana, SMA ke mana’ itu jauh-jauh hari sudah harus dipikirin,” tutur Aidil Akbar Madjid, salah seorang perencana keuangan.
Dijelaskan kemudian, perencanaan bukan tanpa alasan. Pasalnya, perencanaan dini terkait dana pendidikan anak diperlukan agar para orang tua tidak kebingungan setiap tahun. Terlebih, jika anak baru masuk sekolah atau naik tingkat ke SMP, SMA bahkan kuliah.
Aidil menegaskan, memiliki anak tidak semudah apa yang dibayangkan. Semua harus dipersiapkan secara matang, termasuk dana pendidikan.
Apabila tak ada perencanaan dana pendidikan, para orang tua berpotensi mengalami kesulitan. Masih untung kalau ada dana darurat. Kalau sudah terlanjur tidak memiliki dana, mau tak mau harus sumber dana lain harus dipotong.
Jadi, saat sudah memiliki momongan, usahakan menyisihkan sedikitnya 10% dari penghasilan untuk investasi, termasuk pendidikan. Semakin banyak tujuannya, makin banyak dana yang seharusnya disisihkan.
Nah, agar tak terlalu terbebani, orang tua harus siap membatasi pengeluaran konsumtif. Belanja konsumtif sebaiknya tidak lebih dari 10% dari penghasilan agar tidak mengganggu pos investasi dan operasional. (bel/may)