Pasuruan (WartaBromo.com) Percaya diri menjadi modal paling penting bagi para difabel. Termasuk, dalam situasi serba sulit imbas pandemi belakangan ini.
Dengan percaya diri, kemampuan para difabel bukan hanya diasah, tapi diuji untuk menyiasati kesulitan-kesulitan yang ada di sekelilingnya.
Setidaknya kesimpulan itu menjadi salah satu poin penting diskusi virtual yang digagas para Tuna Netra Pasuruan Raya yang tergabung di Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni).
Andina Paramitha, Direktur Perusahaan Start Up Ngalup Coworking Space didapuk sebagai pemantik dalam diskusi yang berlangsung satu setengah jam itu.
Ketua Pertuni Kabupaten Pasuruan, Soegirman mengatakan, kegiatan diskusi itu merupakan bagian dari capacity building anggota Pertuni.
Kendati digelar di tengah pandemi, ia bersyukur kemajuan teknologi mampu menyiasati semua. “Dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” katanya.
Ia sengaja memilih Membangun Kepercayaan Diri sebagai tema kegiatan. Dirinya berharap, melalui forum ini, kepercayaan diri para netra bisa lebih terpupuk.
“Karena percaya diri itu menjadi modal penting. Dengan percaya diri, kita bisa berkomunikasi, bahkan bernegosiasi dengan baik,” jelasnya.
“Teman-teman perlu punya percaya diri itu, agar kalau kita yang harusnya memang dapat perlindungan, tidak dikira minta-minta,” lanjutnya.
Andina yang berkesempatan memberikan penjelasan banyak mengupas bagaimana strategi membangun kepercayaan diri itu. Salah satunya, mengetahui kelebihan.
“Tetapi, ini juga harus terukur karena jika tidak, percaya diri yang berlebih juga dapat menjadi boomerang bagi kita.” tegas Vice President Smart Legal tersebut.
Yang perlu ditekankan, kata Andina, adalah keterlibatan keluarga. Menurur dia, keluarga harus bisa menjadi bagian support system membangun kepercayaan diri itu.
Akan tetapi, dalam beberapa kasus, yang terjadi justru sebaliknya. Alih-alih mensupport, pihak keluarga justru menjadi penghambat ketika para difabel memiliki semangat untuk maju.
Kegiatan itu sendiri berlangsung cukup gayang. Kendati digelar melalui voice note, para peserta antusias mengajukan pertanyaan.
“Dan ini tidak hanya berhenti disini. Ke depan, diskusi-diskusi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kebersamaan ini akan terus kami gelar,” terang Soegirman.
Pertuni Cabang Kabupaten Pasuruan terbentuk pada 12 Februari 2017. Sejak dibentuk, lembaga ini banyak memberikan pelatihan soft skill. (nul/asd)
Keterangan: Judul artikel ini telah disunting ulang pada Sabtu (20/06/2020) pukul 12.41. Sebelumnya artikel tersebut berjudul “Hadirkan Presdir Smartlegal, Pertuni Ajak Anggota Lebih Percaya Diri”.