Kraksaan (wartabromo.com) – Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo mendorong pemerintah setempat, menyiapkan era kehidupan normal baru (new normal). Longgarkan aturan bagi pelaku ekonomi, termasuk membuka destinasi wisata diminta untuk disegerakan.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman menyatakan, dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang sangat tinggi, sekitar 77 persen, maka Pemkab Probolinggo harus sudah memikirkan program menyambut new normal.
“Berharap ekonomi masyarakat segera bergeliat. Tempat wisata dan penerapan jam malam bagi para pelaku ekonomi mulai dilonggarkan,” ujarnya pada Kamis, 4 Juni 2020.
Pandemi corona, berdasarkan prediksi para ahli akan berlangsung lama. Jika dibiarkan, maka semua sektor kehidupan akan hancur. Karenanya, kehidupan perekonomian masyarakat harus segera dibangkitkan kembali. Laju perkembangannya tak boleh terlalu lama terhambat.
“Yang menjadi pekerjaan rumah adalah meningkatkan kedisiplinan masyarakat untuk selalu mematuhi anjuran pemerintah, penerapan protokol kesehatan dengan baik. Pada bulan Juni ini, di beberapa daerah, kebijakan menerapkan new normal ditempuh, karena dapat menahan laju penularan pandemi Covid 19,” sebut politisi Golkar ini.
Ia menyebut, new normal menjadi upaya pemulihan kembali perekonomian yang sejak pandemi Covid-19 lesu, akibat beberapa kebijakan seperti PSBB, work from home, maupun physical distancing.
Agar ekonomi masyarakat menggeliat lagi, menurutnya pemerintah daerah mulai ancang-ancang membuka tempat-tempat wisata secara bertahap.
“Namun dengan ketentuan harus mengikuti protokol kesehatan yang sangat ketat. Dengan demikian para wisatawan merasa aman. Yang jelas untuk kembali menuju keadaan seperti semula 100 persen membutuhkan waktu yang agak lama,” ujar legislator asal Pajarakan itu.
Amin Haddar, koleganya di gedung dewan juga berpikiran senada dengan Wahid. Menurutnya, pelaku wisata, seperti pemilik hotel dan operator tempat wisata, wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Konsep jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, cek suhu badan, dan sebagainya, dilaksanakan dengan baik.
“Saya beberapa kali bertemu dengan pelaku wisata. Sektor yang mereka geluti sangat terpuruk. Tentunya para pelaku wisata itu, tak akan keberatan jika protokol kesehatan diterapkan secara maksimal,” katanya.
Selain itu, Amin berharap, penerapan pembatasan jam operasional pasar modern, supermarket, depot/rumah makan dilonggarkan. Diketahui, selama pandemi, tempat usaha itu dibatasi sampai pukul 19.00 WIB, terutama yang berada di jalur pantura atau jalan protokol.
“Yang terpenting kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan. Saya yakin penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo dapat dikendalikan. Apalagi pemerintah daerah sangat agresif dalam melakukan rapid test,” tandas ketua Fraksi PPP itu. (saw/ono)