Probolinggo (wartabromo.com) – Berbeda dengan Pemkab Probolinggo, Pemkot Probolinggo mengizinkan warga untuk salat Idul Fitri di masjid dan tanah lapang. Namun, syarat penyelenggaraan wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau di masjid dan musala penuh, lebih bagus melaksanakan di rumah masing-masing. Tidak masalah dan diperbolehkan. Kami sudah menyiapkan tempat salat, apabila ada yang tetap melakukannya di rumah juga bisa,” kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin pada Sabtu. 23 Mei 2020.
Meski mengizinkan salat Id di masjid, Hadi menganjurkan warga untuk beribadah di rumah. Apalagi masih ada orang tua di rumah. “Lebih bagus beribadah di rumah, pahala salat jemaahnya juga dapat. Risiko terpapar virus corona minim dibandingkan di tempat keramaian,” tuturnya.
Untuk memastikan kesiapan pelaksanaan salat Idul Fitri, Hadi pun mengecek langsung ke Masjid Agung Raudlatul Jannah. Ia bersama Asisten Pemerintahan Paeni dan Kabag Kesra Agus Dwiwantoro. Setiap tahunnya, masjid itu selalu menggelar salat Idul Fitri dan Idul Adha dengan ribuan jemaah.
Jalan KH Agus Salim di depan masjid agung sudah diberi tanda menggunakan cat putih. Tanda itu, untuk saf salat (physical distancing) bagi para jemaah. Malam hari sebelum pelaksanaan akan disemprot menggunakan disinfektan.
Semua masjid dan musala di Kota Probolinggo pastinya diwajibkan melaksanakan prosedur tersebut. Setiap jemaah yang tiba, dicek suhu tubuhnya menggunakan thermo gun. Jika diketahui suhu tubuh tinggi, maka diminta untuk pulang.
Masyarakat yang akan salat di masjid atau musala wajib menggunakan masker. Juga membawa sajadah dan alas untuk salat sendiri. Sebaiknya sudah berwudhu dari rumah masing-masing. Pasca salat, warga tidak usah berjabat tangan. Cukup dengan mengatupkan kedua telapak tangan di dada sambil mengucap maaf.
“Dengan digelarnya salat Idul Fitri besok, saya berharap warga Kota Probolinggo berdoa bersama semoga wabah Covid-19 cepat berlalu di Kota Probolinggo khususnya, di Indonesia pada umumnya,” ajak wali kota.
Hadi juga meniadakan tradisi open house di rumah dinasnya. “Bukan memutus silaturahmi, tetapi kami mengantisipasi. Begitu wabah selesai semua bisa beraktivitas seperti semula,” tandas politisi PKB itu. (lai/saw)