Pakuniran (wartabromo.com) – Pemerintah Desa (Pemdes) Pakuniran menyebut pasutri difabel sudah tercover program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Bahkan selain BLT DD, bantuan lainnya sering disalurkan bagi keluarga pra-sejahtera itu.
Pejabat Kepala Desa (Pj. Kades) Pakuniran, Ponco Pramudio membenarkan jika ada warganya difabel belum menerima bantuan sosial Covid-19. Namun, bukan berarti pasutri atas nama Lukman Widiyanto (25) dan Misna (28), warga Dusun Duren RT009 RW 003, tidak tercover bantuan sama sekali. Pasutri itu, sudah masuk dalam daftar (list) penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD).
“Memang ada atas nama Lukman Widiyanto dan Misna, karena memamg beliau berdua ini baru pecah KK dengan orang tuanya. Sebelumnya orangtuanya sudah mendapat bantuan BLT, BPNT, PKH, bahkan mulai ibunya hamil Misna itu, kita bantu,” ujar Ponco.
Selama ini, pasangan difabel itu memang tidak masuk dalam program PKH dan BPNT. Karena Kartu Keluarga (KK) masih menyatu dengan orang tuanya. Pasutri difabel itu, baru pecah KK sekitar 2 bulan yang lalu. Sehingga bantuan sosial yang diterima atas nama orang tua, termasuk bedah rumah melalui program RTLH.
“Setelah kita tahu, mereka pecah KK, langsung kita masukkan ke ada BLT DD. Karena tahu keadaannya, dimana suami dan istri sama-sama disabel. Positif dapat BLT DD, dapat, dapat. Untuk Desa Pakuniran, masih belum cair, masih menunggu,” terang ASN berlatar belakang kesehatan itu.
Kondisi pasutri berlebihan khusus itu, kata Ponco, sudah dilaporkan ke Camat Pakuniran. Agar mempermudah dalam proses pendataan bantuan yang akan diterima. Sebab pihak Pemdes Pakuniran, juga mengusahakan bantuan lainnya, semisal kaki palsu (prosthesis).
“Bukan hanya BLT DD, akan kami usahakan bantuan lainnya pasti akan saya utamakan,” tanda pegawai yang berdinas di Puskesmas Pakuniran tersebut. (saw/saw)