Pasuruan (Wartabromo.com) – Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang ditunggu-tunggu. Meski harus berpisah dengan tamu agung bulan suci Ramadan.
Lebaran merupakan momen berkumpul bersama keluarga besar. Namun, di tengah kondisi pandemi Covid-19, dianjurkan untuk lebaran #dirumahsaja.
Tenang, meski #dirumahsaja, tak ada salahnya untuk menyimak beberapa tradisi unik perayaan Idul Fitri di berbagai negara. Wartabromo telah merangkum dari beberapa sumber tradisi-tradisi unik tersebut sebagai berikut!
1. Negara-negara Arab
Beberapa negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Oman, dan lainnya memiliki banyak hal yang dilakukan saat Idul Fitri. Bagi anak-anak, lebaran waktunya berbelanja baju baru. Sementara itu, para pria mencukur rambut dan jenggot. Sedangkan para wanita menghiasi tangan dan kakinya dengan henna. Jalanan juga tak lupa dihiasi dengan lampu warna-warni
Saat malam Idul Fitri, berbagai aktivitas dilakukan. Diantaranya, menikmati kembang api, ada juga yang mendatangi konser penyanyi ternama.
Nah, saat salat Idul Fitri biasanya anak-anak membawa permen unik dibagikan kepada jamaah. Anak-anak disana juga mendapatkan hadiah atau uang dari sanak keluarga, seperti halnya di Indonesia. Para sanak keluarga juga biasanya saling bertukar hidangan.
Wah seru ya, mirip di Indonesia.
2. India, Bangladesh, Pakistan, Afghanistan, dan Sri Lanka
Tak berbeda jauh dengan negara-negara di Arab, muslimah India memiliki tradisi bernama Chand Raat. Dimana mereka menghias kaki dan tangan menggunakan henna. Mereka juga berbelanja baju dan keperluan lain menyambut Idul Fitri. Selain itu, mereka juga bertukar manisan.
Berbeda dengan Afganistan. Masyarakat Muslim Afganistan memiliki tradisi unik bernama Tokhm-Jangi (adu telur). Adu telur ini dilakukan oleh warga yang berjenis kelamin laki-laki dari berbagai kalangan dan usia.
Biasanya, satu keluarga akan membeli 200-300 telur yang dimasak dan dicat 7 warna (merah, hijau, ungu, kuning, merah muda, hitam, dan putih).
Saat akan bertanding, peserta akan berkumpul di suatu taman untuk berkompetisi. Apabila seseorang berhasil memukul dan memecahkan telur yang dibawa lawan, maka ia dinyatakan menang.
3. Turki
Idul Fitri di Turki identik dengan bagi-bagi manisan, permen atau coklat. Biasanya, anak-anak yang berkunjung ke rumah-rumah saudara atau tetangga akan dibagi permen, coklat, ataupun baklava.
4. Mesir, Tunisia, dan Maroko
Tradisi Lebaran di Mesir mirip dengan tradisi di negara lain. Namun, yang membuat Idul Fitri di Mesir berbeda yakni warga berkumpul di suatu tempat untuk memakan Ranja, makanan khas saat lebaran. Makanan ini terbuat dari ikan asin dan acar. Tradisi ini merupakan cara agar masyarakat muslim Mesir saling mengenal dan mempererat tali silaturahmi.
Kalau di Mesir memakan Ranja, warga Tunisia memakan roti khas yakni baklava dan kaak, ketika Idul Fitri tiba. Sementara muslim Maroko memiliki banyak makanan khas, mulai dari pie ayam, dajaj muhamar (ayam panggang yang disajikan dalam piring besar untuk dimakan bersama-sama), atai (teh khas Maroko), dan zamita.
5. China
Jika negara lain merayakan Idul Fitri dengan sangat meriah, para muslim di China memilih untuk berziarah ke makam Sayyid Ajjal al-Dinar Omar saat Lebaran tiba. Ketika berziarah, mereka membaca Al-Qur’an, mendoakan dan membersihkan makam Sayyid Ajjal agar tetap bersih.
Sekadar diketahui, Sayyid Ajjal merupakan gubernur pertama Yunnan yang pertama kali menyebarkan Islam. Dia juga yang mengajarkan toleransi antar umat beragama.
6. Negara-negara Afrika