Pasuruan (WartaBromo.com)- Pemkab memutuskan untuk membeli alat swab mandiri untuk mempercepat identifikasi pasien positif.
Guna keperluan itu, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 3,5 miliar. “Tiga mingguan yang lalu sudah kami beli. Tapi belum datang juga sampai sekarang,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pasuruan, Irsyad Yusuf, Senin (11/05/2020) malam.
Keputusan membeli alat tersebut dilakukan untuk mempercepat identifikasi pasien positif. Harapannya, semakin cepat status pasien diketahui, tindak lanjut yang diperlukan juga bisa lebih cepat.
Dikatakan Irsyad, selama ini, untuk mengetahui hasil uji swab memakan waktu cukup lama. Waktu pengambilan sampel hingga hasil keluar memakan waktu 10 hingga 15 hari.
“Dan itu menjadi problem tersendiri. Makanya, setiap ada PDP yang meninggal, perlakuannya tetap dengan standar penanganan Covid-19,” jelasnya di sela bincang bersama Forum Komunikasi Transparansi untuk Covid-19 itu.
Menurut Irsyad, lamanya waktu yang dibutuhkan tak lebih karena lab uji swab jumlahnya terbatas. “Di Jawa Timur saja cuma ada tiga lokasi di Surabaya,”‘ terangnya.
Dikatakan Irsyad, beberapa permasalahan teknis seperti itu yang kadang tidak banyak dipahami oleh publik.
“Kita semua ingin bahwa semua tahapan dan proses, dan penanganan bisa dilakukan dengan. Tapi kan kadang susah juga. Ini alat sudah kami beli, sampai sekarang juga belum dikirim-kirim. Mbuh siapa importirnya di Jakarta saja kami juga tidak tahu. Karena itu kewenangannya pusat,” terang Irsyad yang merangkap sebagai Bupati Pasuruan ini. (asd/asd)