Juga Komunitas Pengguna Gas Transportasi
Jakarta (Wartabromo.com) – Sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat yang kesulitan akibat terdampak Covid-19, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyalurkan bantuan Dapur Umum di Kelurahan Krukut, Jakarta Barat.
Sekretaris Perusahan PGN, Rachmat Hutama mengungkapkan, kegiatan Dapur Umum ini merupakan program pemerintah DKI Jakarta Barat untuk membantu masyarakat yang terkena imbas wabah Covid-19. Sekaligus memastikan agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan.
Adapun bantuan yang diberikan berupa bahan sembako; seperti beras, mie instan, terigu, minyak goreng, dan sebagainya.
Selain itu, pembagian paket sembako juga dilaksanakan di berbagai wilayah. Sampai saat ini sebanyak 400 paket. Dan akan terus ditambah termasuk bantuan dalam bentuk APD. “Diharapkan bantuan yang diberikan dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pangan sehari-hari selama masa sulit akibat Covid-19,” kata Rachmat, (11/05/2020).
Sebelumnya, PGN juga telah memberikan bantuan berupa sarana cuci tangan untuk masyarakat Krukut. Ini demi memudahkan masyarakat Krukut mendapatkan kemudahan akses menjaga kebersihan dan kesehatan.
Selain itu, pekerja dengan penghasilan harian adalah salah satu kelompok masyarakat yang cukup terdampak. Salah satunya para pengemudi Bajaj dan angkutan umum di wilayah Jabodetabek.
Sebagai salah satu bukti kepedulian PGN terhadap komunitas-komunitas pengguna BBG yang terkena dampak pandemi Covid-19, melalui anak perusahaan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas), PGN Grup membagikan paket sembako untuk dua komunitas BBG. Yaitu KOBAGAS dengan anggota pengemudi bajaj dan PAKEGAS dengan anggota pengemudi angkot di Bogor beberapa waktu lalu.
“Sebanyak 300 paket sembako berisikan kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak goreng, gula dan mie instan diberikan di beberapa titik. Diantaranya di SPBG Ketapang dan SPBG Bogor untuk mengurangi kontak fisik dan mencegah timbulnya keramaian,” ungkapnya.
Rachmat menambahkan berdasarkan informasi dari Koordinator Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS), penghasilan normal para sopir bajaj sebelum pandemi berkisar antara Rp 180.000 hingga Rp 200.000 per hari. Kini penghasilan mereka turun hingga 80%. Hal ini karena tidak adanya penumpang yang menggunakan jasa mereka. “Sekarang sulit untuk mencari penumpang. Hanya satu atau dua orang per hari. Bahkan kadang juga tidak ada sama sekali,” tambahnya
Pada kesempatan yang sama, Gagas juga membagikan 100 uang elektronik kepada kendaraan yang mengisi BBG di SPBG untuk mempermudah transaksi secara non tunai dan meminimalisir perpindahan uang tunai untuk mencegah bakteri dan virus. Pembagian ini secara langsung diberikan oleh Direktur Keuangan Gagas, Eri Surya Kelana.
Rachmat juga menegaskan, PGN siap untuk terjun meringankan beban masyarakat selama masa darurat Covid-19. Baik melalui bantuan sembako maupun alat kesehatan, serta berkontribusi dalam program-program sosial pemerintah untuk penanganan Covid-19. (day/*)