Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemkot Pasuruan gerebek jalan Niaga Kota Pasuruan, Sabtu (9/5/2020) malam. Di pusat perbelanjaan itu, ditemukan seorang remaja reaktif Covid-19 (positif berdasar rapid test).
Aksi pemantauan lapangan itu dipimpin langsung oleh Plt Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo bersama tim dari gugus tugas. Di antara yang terlihat adalah Kepala Dinas Kesehatan Shierly Marlena turut bergerak mendampingi gerebekan di jalan Niaga dan seputaran alun-alun kota itu.
Sejumlah petugas dengan alat pelindung diri (APD) juga berada di tengah kegiatan pemantauan langsung di jalan Niaga, pusat belanja di Kota Pasuruan ini.
Tim kemudian menggiring warga yang berada di jalan, diarahkan ke salah satu tempat yang telah dipersiapkan, untuk menjalani rapid test. Dalam prosesnya, ada 56 warga dilakukan pengecekan kesehatan dengan menggunakan alat rapid oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan.
Dari random rapid test tersebut ditemukan 1 warga reaktif. Warga ini seorang laki-laki berusia 21 tahun, beralamat di wilayah Kabupaten Pasuruan. Sebagaimana prosedur, tim gugus tugas kemudian mengarahkan remaja laki-laki ini ke rumah karantina (Gradika) untuk menjalani isolasi selama 14 hari.
Terkait temuan ini Teno menyatakan atensinya, dengan memastikan remaja Kabupaten Pasuruan tersebut akan mendapatkan perawatan selain juga melanjutkan pemeriksaan dengan swab.
“Sungguh kita sesalkan, bahwa ternyata ada 1 orang kita temui reaktif hasil dari rapid test,” ucap Teno.
Selain warga Kabupaten Pasuruan, sejumlah sumber mengungkapkan, bila gugus tugas juga menemukan seorang lagi reaktif. Status reaktif ini disematkan kepada seorang warga Kota Pasuruan.
Hanya saja, terkait tambahan data reaktif hasil uji petik dari 56 warga masih belum didapat penjelasan kepastian.
Selanjutnya, menyikapi temuan ini Teno pun mengimbau kepada masyarakat luas untuk lebih membatasi diri, melakukan anjuran dengan menerapkan physical distancing.
Selain tetap menjaga kebersihan dan kesehatan diri, hingga tetap tinggal di dalam rumah. Upaya tersebut dinilai menjadi rumusan tepat agar mata rantai penyebaran virus dapat diputus. (ono/ono)