Kraksaan (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo mulai mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) ke warga. Ada 80.159 Kepala Keluarga (KK) terdampak pandemi corona yang menerima manfaat.
Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari mengatakan semua warga terdampak dari covid-19, perlu mendapat bantuan. Namun, bantuan itu tentu tidak akan bisa diterima seluruh masyarakat. Sehingga data yang sudah tersaji, sangat perlu bersama-sama dibuka dengan tim bansos Pemkab Probolinggo.
“Tapi kita harus mengetahui siapa warga yang paling membutuhkan bantuan, itulah yang diutamakan. Tujuannya tak lain untuk merinci data warga by name by addres, untuk memilih dan memilah warga mana saja yang telah dan belum mendapatkan bantuan, sehingga penyaluran bantuan sesuai sasaran,” ujarnya.
Pemkab Probolinggo sendiri mulai mendistribusikan BLT DD pada Rabu, 6 Mei 2020. Diserahkan secara secara simbolis oleh Bupati Probolinggo di balai Desa Sumber Kerang, Kecamatan Gending. Di desa ini, tercatat sebanyak 293 kepala keluarga (KK) terdampak yang menerima bantuan tersebut.
Di hari yang sama, ada 4 desa di Kecamatan Gending yang telah dilaksanakan penyaluran BLT DD. Selain Sumber Kerang ada Desa Curahsawo, Desa Pikatan dan Desa Sebaung. Di Kecamatan Pakuniran ada dua desa yakni Desa Blimbing dan Desa Gunggungan Lor.
Bupati Tantri juga mengingatkan kepada seluruh Kepala Desa, perangkat desa, Kasun, RT dan RW di Kabupaten Probolinggo agar benar-benar selektif mendata dan mendistribusikan bantuan. “Sehingga bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran,” kata istri Hasan Aminuddin itu.
Koordinator Sub Dukungan Kebutuhan Dasar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Susilo Kusnadi, mengatakan data 80.159 KK berasal dari pihak desa dibantu oleh tenaga dari Dinas Sosial.
Sumber data awal berasal dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Agar tidak terjadi tumpang tindih menerima bantuan. Semisal bantuan sembako, PKH, Pra Kerja dan Bansos Tunai dari Kemensos.
“Penerima BLT ini, tidak boleh menerima bantuan lain dari pemerintah baik pusat atau daerah. BLT ini untuk mereka yang terdampak corona,” kata Susilo.
Puluhan ribu penerima BLT DD, kata Susilo, tersebar di 24 kecamatan. Ada 4 kecamatan yang menyedot pagu anggaran terbesar bagi calon penerima BLT DD. Yakni Kecamatan Maron, Gading, Krucil, dan Tiris dengan pagu Rp8 miliar. Sedangkan 20 kecamatan lainnya, berkisar antara Rp4 miliar hingga Rp7 miliar.
“Tidak sama pagunya. Selama 3 bulan, sejak April hingga Juni, warga yang masuk kuota BLT DD akan mendapat bantuan uang tunai senilai Rp600 ribu,” tandasnya. (saw/*)