Besuk (wartabromo.com) – Kasus video call (vidcall) telanjang dada perangkat desa mencuat dan bikin resah. Warga Desa Randu Jalak, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo kemudian meminta perangkat desa yang bermasalah segera mundur.
“Banyak warga yang meminta mereka mundur. Ya, masak sebagai aparatur pemerintah berbuat seperti itu. Memberi contoh buruk bagi warga yang lain, kan tidak pantas,” kata Ahmad, salah satu warga.
Hal senada juga dilontarkan Slamet, warga lainnya. Petani itu, mengatakan keduanya telah membuat Desa Randu Jalak tercemar. Gambar tangkapan layar (screenshot) menampilkan ketelanjangan di media sosial, membuat warga lainnya malu. Apalagi kasus itu, muncul di bulan Ramadan, bulan suci yang seharusnya diisi dengan penuh kebaikan.
“Desa Randu Jalak jadi terkenal. Iya kalau prestasi, ini malah mengumbar perbuatan mesum. Lebih baik mundur sebagai perangkat desa, timbang malu-maluin desa,” desaknya.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Randu Jalak, Anis Nurhainis membenarkan jika banyak warganya meminta mundur perangkat desa yang bermasalah tersebut. “Untuk itu, kami berkonsultasi dengan atasan saya, yakni Pak Camat Puja (Kurniawan) bagaimana langkah terbaiknya. NS sendiri, kepada saya mengatakan akan mengundurkan diri,” ujarnya.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Chosnol Chotimah (30) melaporkan NS ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo pada Selasa (28/4/2020). Ia mengaku dianiaya NS, saat melakukan klarifikasi gambar screenshot di ponsel Anton Wijaya, suaminya, pada Senin sore.
Dalam gambar itu, NS bertelanjang dada saat video call dengan Anton Wijaya. NS dan Anton merupakan rekan sejawat, yakni sama-rama Perangkat Desa Randu Jalak. (cho/saw)