Tantangan dan Panduan Para Netra Menghadapi Pandemi

1972

Pengurus Ikatan Tunanetra Muslin Indonesia (ITMI) tersebut juga menghimbau difabel netra yang lain untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu cara menstabilkan keuangan.

“Dalam keadaan seperti ini, harusnya kita semua mulai lebih adaptif melihat peluang di sekitar dan salah satu solusinya dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai basis untuk tetap bertahan secara finansial dalam massa pembatasan social”.

Selain itu, Maul juga menambahkan,
“Konsistensi itu juga perlu dalam berjualan, karena memang tidak bisa cepat, harus pelan-pelan. Saya saja ketika upload pagi baru ada respon malamnya atau mungkin pas besoknya customer baru hubungi saya.”

Terlepas dari segala bentuk upaya yang dilakukan oleh kawan-kawan di atas, meneliti dan mencatat lingkungan di sekitar menjadi mutlak saat seperti ini. Sadar akan kebutuhan-kebutuhan dalam musim paceklik, menginisiasi kebijakan yang mempercepat birokrasi perlu dilaksanakan lebih keras sebagai tanggung jawab negara terhadap hak asasi manusia. Mengingat masih ada warganya, baik difabel atau tidak, tak mampu menjajakan dagangannya dalam dunia maya. (*)   ke halaman awal

.

*Penulis adalah penyandang netra yang sekarang berkantor di Komnas HAM sebagai Analis Pelanggaran HAM. Penulis juga tercatat sebagai Humas Pertuni Kabupaten Pasuruan.

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.