Pasuruan (Wartabromo.com) – “Terus Bergerak. Terus Berkarya”.
Demikian motto yang selalu didengungkan partai Golkar pusat hingga daerah. Termasuk kiprah DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan. Saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, Golkar merasakan jeritan masyarakat.
Para pengurus DPD Partai Golkar pun ikut peduli. Mereka tetap memberi semangat kepada pemerintah agar secepatnya membantu masyararakat. Golkar Kabupaten Pasuruan pun blusukan sampai ke desa-desa. Karena warga yang terdampak akibat wabah Corona juga dirasakan masyarakat desa.
“Hampir semua lapisan masyarakat merasakan kondisi ini. Terutama masyarakat desa,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan, Udik Djanuantoro Indrawan Rahadi.
Bantuan DPD Partai Golkar Kabupaten Pasuruan ini sudah tersalur beberapa pekan lalu. Bantuan itu berupa ribuan hand sanitizer, ribuan masker, dan ratusan tempat cuci tangan. Yang lebih dibutuhkan masyarakat saat ini adalah ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako). Untuk hal inipun, Golkar responsif dengan memberikan 1.000 paket sembako. Utamanya untuk masyarakat tak mampu. Yakni kaum duafa, fakir-miskin dan janda tua.
Bantuan itu disalurkan melalui Pengurus Kecamatan (PK) dan dibantu Angakatan Muda Partai Golkar (AMPG). Merekalah yang rela blusukan ke desa-desa dan berbagi untuk masyarakat. Mulai dari warga dataran rendah, menengah sampai dataran tinggi di lereng Gunung Bromo.
Upaya percepatan bantuan kepada masyarakat ini dilakukan Partar Golkar dengan tepat. Sebab, di saat Covid-19 menyebar luas, masyarakat mengalami banyak kesulitan. Di segala sektor. Ekonomi menjadi lumpuh. Bahkan, mereka hanya bisa beraktivitas di rumah (stay at home). Hal ini dilakukan agar bisa memutus rantai penyebaran virus Corona.
Sementara itu, pengurus Golkar yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Rias Judikari Drastika ikut blusukan ke desa-desa. Ikut memberikan edukasi kepada masyarakat. Utamanya support kepada para perangkat desa.
Mbak Ceri, panggilan akrabnya, ingin seluruh perangkat desa tetap memberikan pelayanan masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Kita sudah mengunjungi balai desa dan bertemu dengan para kepala desa dan perangkat. Saat melayani masyarakat, mereka tetap memakai masker dan menjaga kebersihan,” ujarnya.
Edukasi juga diberikan kepada para petani dan peternak. Para peternak diminta untuk membersihkan kandang. Kemudian menyemprotkan disinfektan. Mereka juga diedukasi sering cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.
Demikian juga buat para warga pemasok susu ke pos penampungan atau koperasi. Mereka diminta antre dengan jarak satu meteran. Tidak boleh bergerombol atau berkumpul. Kondisi badan dan pakaiannya juga harus selalu hygines. Steril dari kuman dan virus. Bahkan, wadah penampung susu-nya akan dibersihkan menggunakan air panas di pos penampungan.
“Semua kita edukasi sesuai protokol kesehatan. Biar kita semua sehat. Bebas dari Corona. Kita serukan untuk setop penyebaran Covid-19,” tegas Rias Judikari. (day/*)
.
.
.
.
.
.
.