Mayangan (wartabromo.com) – Ubur-ubur penuhi pantai di Pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan Kota Probolinggo. Hewan bertubuh lunak ini, mengusik aktivitas warga.
Gerombolan ubur-ubur tidak hanya penuhi sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga saja. Tetapi juga tersebar di perairan Selat Madura. Yakni sekitar Pulau Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
“Untuk sekarang lagi musim ubur-ubur, biasanya setahun sekali akan datang ubur-ubur dan jumlahnya begitu banyak. Dan airnya sedang pasang, ubur-ubur suka di air yang hangat,” kata Hari Pramono, salah satu warga, Minggu (19/4/2020).
Hari mengatakan bagi mereka yang biasa mandi di laut, keberadaan ubur-ubur putih dianggap biasa. Meski begitu, mereka harus hati-hati jika tak ingin diserang ubur-ubur. Karena tentakel ubur-ubur dapat mengeluarkan lendir. Selain gatal, sengatannya membuat tubuh alergi.
“Bagi kami, hal itu tidak mengganggu aktivitas jegur (mandi, red) laut. Tapi Bagi lainnya keberadaannya cukup menggangu. Tidak bahaya, yang bahaya koksangkok, kata orang Madura, yaitu ubur-ubur kecil dan buntutnya panjang, tapi ubur-ubur putih ini biasa saja,” kata ketua asosiasi Sahabat Laut itu.
Bagi pemancing ikan, keberadaan ubur-ubur sangat mengganggu. Mereka mengeluh karena tidak mendapat hasil yang bagus. Meski sudah berjam-jam memasang umpan.
“Dapat satu cuma, yang pertama airnya naik dari pagi. Yang kedua ubur-ubur ini. Ya sangat mengganggu, ikan menjauh karena air dipenuhi ubur-ubur,” kata Bambang, pemancing di Pelabuhan Tanjung Tembaga.
Dalam beberapa tahun terakhir, hewan pemakan plankton itu berkoloni di sepanjang laut utara Probolinggo. Ubur-ubur menginvasi dari perairan Australia ke Selat Madura yang suhunya lebih hangat. (lai/saw)