Kraksaan (wartabromo.com) – Pembatalan proyek DAK non Kesehatan Pendidikan berimbas pada pembelian 2 truk sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo harus menata ulang jadwal pengambilan sampah.
Berdasarkan data, DAK Kabupaten Probolinggo tahun anggaran 2020 di Penugasan Bidang LH dan Kehutanan senilai Rp2,05 Miliar. Dana itu dianggarkan untuk membeli 2 truk pengangkut sampah dan kontainer sampah. Dump truck dengan pagu anggaran senilai Rp900 juta dan Truck arm roll dengan pagu senilai Rp1 Miliar. Sedangkan kontainer sampah pagu anggarannya senilai Rp150 juta.
Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Probolinggo, Mariono pengadaan barang itu, akhirnya dibatal seiring adanya edaran dari Kementerian Keuangan. Meski pengadaan truk sudah selesai tender dan didapatkan pemenangnya.
“Selama belum berkontrak tetap dibatalkan. Semua tender atau pengadaan langsung dibatalkan kecuali DAK Kesehatan dan Pendidikan,” ujarnya pada Rabu, 1 April 2020.
Tahun ini, DLH Kabupaten Probolinggo menganggarkan pembelian 4 truk. Dua truk dibeli melalui Dana Alokasi Umum (DAU), separuhnya didanai Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Yang dibatalkan yang DAK, DAU tetap lanjut. Nilai pagunya sama. Untuk menambah armada angkutan sampah yang ada,” kata Zaenal Anshori, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Probolinggo.
DLH saat ini memiliki 9 dump truk dan 11 kendaraan roda 3 untuk angkutan sampah. Roda 3 mengangkut sampah di Kota Kraksaan dan Kecamatan Dringu untuk dibawa ke tempat pembuangan sampah (TPS). Sedangkan armada truk mengangkut sampah dari TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA) Seboro.
Armada truk tersebut beroperasi di 20 kecamatan. Dalam sehari, setiap truk beroperasi sebanyak 3 rit. Sekali angkut, truk itu mengambil di 3 TPS berbeda. Total dalam sehari sekitar 50 ton sampah berhasil diangkut ke TPA.
Pembelian truk baru dan kontainer sampah, bertujuan mengurangi resiko sampah yang tidak terangkut oleh armada yang ada. Misalnya, satu truk mengambil di 3 TPS, jika sudah penuh tentunya sisa sampah tidak akan diangkut. Maka truk tersebut harus kembali lagi untuk mengambil sisa sampah.
Pembatalan itu, membuat DLH setempat harus menata ulang jadwal pengambilan sampah. “Kami memahami pembatalan itu. Pembelian armada baru tersebut untuk meminimalisir kemungkinan adanya sampah yang tidak terangkut. Ya, kami tata lagi jadwal yang sudah disusun, memaksimalkan armada yang ada,” ujar Zaenal. (saw/saw)