Perang dengan Covid 19, Jangan Lupa Tengok Kanan-Kiri

9624

KEBIJAKAN Stay at Home menjadi salah satu protokol kesehatan yang harus kita patuhi dalam upaya menghentikan wabah pandemik ini.

Stay at home akan mengurangi kita berinteraksi dengan orang lain. Yang pada akhirnya menghindarikan kita dari risiko terpapar virus yang mungkin terbawa saat kita berinteraksi.

Tapi, ada yang perlu diingat, meski seharian penuh berada di rumah, jangan sampai justru hilang fokus. Tetaplah rajin mengecek tempat sampah. Karena siapa tahu, karena gara-gara stay at home keranjang sampah jadi lebih penuh.

Seperti punya saya, yang ternyata lebih banyak dibanding hari-hari biasanya. Kalau sudah begitu, tentu akan jadi masalah karena sampah-sampah itu justru akan menjadi sumber kuman.
***
Ngomongin soal sampah, ingatan saya tertuju pada tukang sampah yang biasa mengambil di depan rumah. Dalam situasi seperti sekarang ini, tugas mereka pasti jauh lebih berat.

Saat kita menghabiskan hari-hari hanya dengan berdiam diri di rumah, orang-orang ini justru masih harus berjibaku dengan sampah-sampah yang sudah barang tentu mengandung kuman.

Pertanyaannya, apa jadinya jika tukang-tukang sampah yang biasa mengambil sampah itu tiba-tiba sakit karena terpapar kuman? Apalagi di tengah maraknya pandemi korona saat ini?

Ya, di tengah merebaknya Covid-19 seperti sekarang ini, siapapun bisa terpapar. Termasuk tukang-tukang sampah ini. Sebab itu, orang-orang seperti mereka hendaknya jangan luput dari perhatian.

Kita tidak bisa mencari aman sendiri dengan membiarkan kekemungkinan terpapar ada pada mereka. Karena jika itu yang terjadi, sama saja kita memberikan peluang kepada si virua untuk menjadikan mereka sebagai media penyebar.

Lalu apa sebaiknya yang harus dilakukan? Bantu melindungi mereka. Karena dengan begitu, sama dengan melindungi diri kita sendiri. Berikan alat perlindungan diri. Seperti sarung tangan karet, masker, atau sepatu boot.

Saya menyadari betul. Orang-orang yang sulit mengikuti kebijakan stay at home karena tuntutan perut seperti ini termasuk yang wajib diproteksi. Alasan itu pula yang akhirnya menginisiasi saya untuk memberikan perangkat APD seperti di atas.

Bukan bermaksus riya. Tetapi, orang-orang yang harus tetap mobile karena tuntutan ekonomi ini juga harus dipastikan agar jangan sampai menjadi media penularan.

Bukan cuma tukang sampah. Para driver ojol (ojek online) yang biasa mengantar makanan pun sama. Saya tidak bisa memintanya tetap berdiam diri di rumah. Yang bisa saya lakukan adalah memberinya hand sanitizer.

Mencuci tangan dengan air kran dan sabun memang lebih efektif. Tapi, aktivitas mereka yang di jalanan tidak memungkinkan untuk itu. Jadi memberikan hand sanitizer dan masker adalah solusinya.

Saya berharap langkah sederhana ini juga bisa diikuti oleh kawan-kawan yang lain. Satu hal yang perlu dicatat, Covid-19 bisa menular ke siapa saja. Karena itu, melindungi diri harus pula didukung dengan melindungi sekitar.

Tengoklah kanan-kiri. Jika ada yang punya makanan berlebih, bantulah sekitar. Bantulah mereka yang hanya demi membeli makan harus keluar rumah.

Tidak ada sedekah yang tak terbalaskan dan tidak ada pemberian yang tidak tergantikan. Kita yakin, tidak ada kebaikan yang akan jatuh ke tanah dan sia-sia. Semoga langkah kecil ini bisa menginspirasi kawan semua.

Jaga jarak dengan tetap di rumah. Pantuhi protokol kesehatan menjadi kunci kita bisa melewati masa sulit ini.

With all humility,
Regards
Widya

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.