Mayangan (wartabromo.com) – Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin melarang pejabatnya setel mode sunyi (silent) Ponselnya. Utamanya di saat siaga penanganan virus corona yang kini menjadi pandemi global.
Wali Kota Probolinggo memberikan peringatan keras kepada kepala OPD terkait ponsel yang silent. “Ingat, saya tekankan, handphone jangan di-silent. Masih ada kepala OPD yang begitu dan baru satu jam telepon balik dengan berbagai alasan. Saya hanya ingin memantau kerja dan mempercepat koordinasi,” tegasnya usai melaksanakan telekonferensi di command center Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa, 24 Maret 2020.
Telekonferensi dipilih guna meminimalisir pertemuan tatap muka antara Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dengan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Cara ini dipilih sebagai salah satu ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Saya ingin tahu, bagaimana perkembangannya di OPD masing-masing, pekerjaannya apa saja halangan dengan terbatasnya waktu ini,” ujarnya.
Dalam teleconferensi itu juga diketahui jika di salah satu OPD, ada pegawai yang baru pulang dari Surabaya. Pegawai tersebut mengisolasi diri secara mandiri di rumah. “Iya, lebih baik mengkarantina diri sendiri saja. Bila perlu beri surat tugas untuk melakukan pekerjaan dari rumah, dan tidak boleh keluar rumah,” kata Hadi ketika merespon laporan tersebut.
Kepala Diskominfo Aman Suryaman mengatakan jika aplikasi telekonferensi itu, mampu mengakomodir 100 partisipan. Suara dan gambar yang dihasilkan pun sangat bagus meski partisipan di wilayah terjauh di Kota Probolinggo.
“Ya, intinya kami mensupport apa yang dibutuhkan, agar koordinasi lebih nyaman dan pelayanan kepada masyarakat tetap bisa maksimal,” terangnya.
Data Covid-19 di Kota Probolinggo terus berkembang. Untuk ODR kini ada 112 orang dan ODP sebanyak 33 orang. Sedangkan untuk pasien berstatus PDP masih tetap dari sehari sebelumnya, yakni 1 orang. (saw/saw)