Mayangan (wartabromo.com) – Sebanyak 49 jiwa berstatus ODR (orang dalam risiko) di Kota Probolinggo per Sabtu, 21 Maret 2020. Sebanyak 15 di antaranya merupakan tenaga medis RSUD dr Mohamad Saleh.
Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, dr Abraar Kuddah mengatakan, belum ada warga yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 14 orang.
Ia menyebut dari 49 ODR, ada 15 yang merupakan tenaga medis RSUD dr Mohamad Saleh.
Tenaga kesehatan berstatus ODR itu terdiri dari 3 dokter dan 12 perawat. Mereka adalah tim medis yang menangani Balita suspect corona asal Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
“Posisi mereka sebagai tenaga medis yang menangani pasien suspect corona, membuat mereka ditetapkan sebagai ODR,” terang pria yang juga menjabat Plt. Direktur RSUD dr. Mohamad Saleh itu, pada Minggu, 22 Maret 2010.
Dokter Abraar mengatakan status ODR itu, dengan sendirinya akan gugur. Jika hasil pemeriksaan Balita berstatus PDP itu, hasilnya negatif. Bocah berusia 3 tahun tersebut, sudah dirujuk ke RSSA Malang.
“RSSA sebagai rumah sakit rujukan yang akan menentukan apakah balita tersebut positif ataukah negatif korona. Jika hasil pemeriksaan pasien negatif, maka otomatis 15 tenaga medis yang masuk kategori ODR gugur dengan sendirinya,” ujarnya.
Pihak rumah sakit terus memantau 15 tenaga medis yang berstatus ODR tersebut. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa, tidak diisolasi. “Ngapain diisolasi? Kan statusnya ODR, bukan PDP (pasien dalam pengawasan),” tegas Abraar.
Informasi itu, kata Abraar, jangan sampai membuat masyarakat panik berlebihan. Sebaiknya warga meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup serta mengonsumsi vitamin. “Dengan pola hidup sehat, kemungkinan masuknya virus semakin kecil,” tandasnya. (lai/saw)