Pajarakan (wartabromo.com) – Masker dan pembersih tangan (hand sanitizer) langka dan mahal sejak merebaknya wabah Covid-19. Menyiasati itu, para santri MA Model Zainul Hasan Genggong Pajarakan Kabupaten Probolinggo, membuat sanitizer sendiri untuk keperluan pesantren.
Priska Zahra F, salah satu siswa menyebutkan, membuat antiseptik pembersih tangan bahannya cukup mudah. Yang paling utama adalah alkohol 96 persen dan aloevera gell. Tentunya botol plastik sebagai wadah sanitizer tersebut.
Pembuatan antiseptik dilakukan bersama-sama denga beberapa teman yang mengerti metodenya. Ia pun lantas mencari kebutuhan untuk bahan pembuatan sanitizer yang didapatkan di sekitar sekolah.
“Alkohol kan di ruang Lab masih ada, kami gunakan itu. Begitu pula, aloevara gell. Tapi untuk botol plastiknya kami cari di pondok yang sudah tidak terpakai,” tutur Priska, Kamis (19/3/2020).
Santri lainnya, Anggun Zelayati menyampaikan, pembuatan antiseptik itu merupakan salah satu solusi dari kelangkaan antiseptik di sejumlah wilayah. Walaupun ada, menurutnya pasti dibandrol dengan harga yang tak wajar. Sementara, kebutuhan sanitizer di pesantrennya, cukup banyak.
“Dari itu, kami punya inisiatif untuk membuat sanitizer sendiri. Kami belajar dari buku dan konsultasi pada guru kimia,” ungkap Anggun, gadis kelas XI MA Model itu.
Sementara itu, guru Kimia MA Model Zainul Hasan, Dewi Mudrika Lailatus Silvi menyampaikan, dirinya hanya mengarahkan apa yang diinginkan santrinya. Antiseptik yang telah dibuat santri itu akan diletakkan di sejumlah titik sekitar pesantren.
“Mau beli di luar juga belum tentu dapat. Sekarang langka dan harganya mahal,” terang Dewi, guru beralamat di Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan itu. (cho/saw)