Grati (WartaBromo.com) – Di tengah susahnya masyarakat mencari hand sanitizer (pembersih tangan), SMKN I Grati, Kabupaten Pasuruan kuatkan inovasi, membuatnya. Bahkan, antiseptik tersebut sudah diproduksi secara massal, hingga mendapat banyak pesanan.
Hand Sanitizer buatan anak SMK ini diberi nama KiNG ONE, diambil dari kata SMK Negeri I Grati. Produk ini dibuat oleh belasan siswa-siswi kelas XI Kimia Industri, tentu dengan pendampingan guru dan petugas laboratorium sekolah.
Salah satu siswi kelas XI KI 2, Silfi Liqoillah mengatakan, untuk membuat hand sanitizer sangatlah mudah. Yakni mencampurkan alkohol dengan gliserin, dan ekstak buah lemon. Proses pembuatannya pun disebutnya telah sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Yang penting kadar alkoholnya lebih dominan. Kalau untuk ekstrak lemon hanya untuk membuat hand sanitizer wangi di tangan,” ungkapnya sembari mempraktikkan cara membuat hand sanitizer di Lab SMKN I Grati, Kamis (19/03/2020).
Dijelaskan Silfi, pengolahan cairan antiseptik ini sudah dilakukan sejak dua minggu lalu, dan sudah menghasilkan ratusan liter cairan pembersih tangan yang dikemas dalam botol berbagai ukuran. Mulai dari 60 ML,100 ML, 250 ML, hingga 500 ML. Seluruh hand sanitizer tersebut laris di pasaran, dan diserbu oleh semua kalangan.
“Alhamdulillah, karya kami disukai, karena banyak pesanan,” singkatnya.
Inovasi para pelajar SMKN I Grati dalam membuat hand sanitizer bermula dari ide sang kepala sekolah, yakni Nining Faridah. Ia menuturkan, munculnya gagasan membuat hand sanitizer sendiri berawal saat dirinya mengaku kesulitan mencari hand sanitizer ke apotek, swalayan, hingga toko-toko pada umumnya.
Dari situlah, tiba-tiba Nining memberikan tantangan kepada para siswa jurusan Kimia Industri untuk membuat hand sanitizer made in SMKN I Grati. Tantangan tersebut langsung dijawab oleh para siswa-siswi, dengan terlebih dahulu membuat percobaan.
“Saya kagum dan senang karena siswa-siswi juga antusias untuk memproduksi hand sanitizer sendiri,” terangnya.
Menurut Nining, dengan memproduksi Hand sanitizer sendiri, dirinya dapat mengajarkan arti sebuah peluang usaha. Selain itu pemahaman akan pentingnya memberikan manfaat bagi orang lain. Terlebih dengan isu penyebaran Covid-19 yang semakin meluas, menjadikan dirinya semakin semangat untuk membantu masyarakat, agar mudah mendapatkan hand sanitizer dengan harga yang sangat murah.
“Untuk ukuran 60 ML kita jual Cuma Rp15 ribu. Ini yang paling favorit, karena packagingnya juga bagus dan bisa dimasukkan dalam kantong. Kalau yang ukuran 100 ML kita jual Rp35 ribu. Sangat terjangkau, karena ada nilai sosial yang harus kami sampaikan kepada masyarakat,” ungkap Nining.
Dalam sehari, tercatat ada 1.000 botol hand sanitizer yang telah dipesan oleh perusahaan, sekolah, bahkan masyarakat umum. Tak tanggung-tanggung, ada pembeli yang justru berasal dari Trenggalek dan Pacitan.
“Mungkin karena murah. Meskipun secara mutu kami belum sempurna, tapi kami meyakini sangat efektif sebagai pembersih tangan yang mumpuni. Kalaupun semakin banyak, kita juga akan mengurus izin dari BPOM, dinas kesehatan dan seterusnya,” jelasnya. (mil/ono)