Kraksaan (wartabromo.com) – Pemkab Probolinggo membatasi kunjungan keluarga pasien di seluruh rumah sakit dan Puskesmas. Bahkan Bupati Probolinggo menyarankan agar pasien yang sakit tak perlu dikunjungi.
Sejumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta, serta Puskesmas, melakukan pembatasan kunjungan bagi pasien rawat inap. Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan misalnya, sudah tidak ada jam kunjung. Pasien hanya ditunggui oleh 2 orang keluarga yang mengenakan tanda pengenal.
Penunggu juga terlebih dahulu masuk di ruang IGD untuk diperiksa suhu badan. Kalau suhunya 37,8 derajat Celcius, anjurkan untuk diperiksa di klinik umum. Pengukuran suhu tubuh juga dilakukan bagi pengantar pasien rawat jalan.
“Sejak Senin kemarin, saya sudah membuat edaran. Yang pertama, untuk memberlakukan jam kunjung secara disiplin dan yang kedua untuk membatasi jumlah kunjungan untuk penunggu pasien. Bahkan kalau perlu pasien tidak usah dikunjungi,” kata Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari sesuai membuka Rakorsus Kesehatan di Ringan Tengger Kantor Bupati Probolinggo, Rabu, 18 Maret 2020.
Kebijakan itu, kata Tantri bukan keputusan emosial atau panik. Melainkan demi kemaslahatan masyarakat luas dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Warga yang mempunyai keluarga sakit dan menjalani rawat inap di rumahsakit atau Puskesmas diharapkan memahami.
“Karena ini bukan untuk kepentingan individual, saya ataupun siapapun. Ini berkaitan dengan keselamatan kita bersama. Jadi akan lebih baik kita waspada melakukan pencegahan,” kata Bupati Probolinggo 2 periode itu.
Di Kabupaten Probolinggo ada 5 rumah sakit. Yakni RSUD Waluyo Jati Kraksaan, RSUD Tongas, RS Wonolangan Dringu, RS Rizani Paiton dan RSIA Fatimah Kraksaan. Selain rumah sakit, ada beberapa Puskemas yang mempunyai fasilitas rawat inap. (cho/saw)