Pasuruan (WartaBromo.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pasuruan bakal meniadakan kunjungan keluarga dari warga binaan (WB). Lagi-lagi, cegah virus corona (Covid-19), jadi pertimbangannya.
Kepala Lapas II B Pasuruan, Wahyu Indarto mengatakan, kebijakan tiadakan kunjungan itu diberlakukan mulai Kamis (19/03/2020) besok.
Langkah tersebut diambil, merupakan bagian dari antisipasi penyebaran Covid-19 ke Lapas Pasuruan, mengingat jumlah WB mencapai 703 orang.
Angka ini dinilai cukup banyak. Sehingga, keputusan untuk menghentikan jadwal kunjungan sampai akhir Maret 2020, dinilai mutlak, menghindari lebih banyaknya kerumunan.
“Untuk sementara, kita akan meniadakan kunjungan keluarga ke warga binaan pemasyarakatan. Ini demi kebaikan kita semua. Kita ingin memastikan bahwa warga binaan pemasyarakatan dalam keadaan baik dan tidak terpapar virus corona,” kata Wahyu, Rabu (18/03/2020).
Seperti diketahui, penyebaran virus corona di Indonesia telah menyita perhatian publik. Semua pihak harus melakukan antisipasi sedini mungkin, agar pandemik corona segera berakhir.
Pihak Lapas juga terus mengajak warga binaan, agar lebih meningkatkan kebersihan dan kesehatan. Mulai dari kebersihan badan, sel tahanan, hingga lingkungan sekitar blok hunian.
“Kita tekankan supaya warga binaan pemasyarakatan selalu mandi minimal dua kali sehari. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan menjaga kebersihan kamarnya masing-masing,” tegasnya.
Selain itu, untuk memastikan warga binaan dalam kondisi sehat, Lapas Pasuruan juga mendatangkan petugas medis. Setidaknya ada 2 petugas yang intens memeriksa kesehatan mereka.
Pemeriksaan, terlebih juga dimaksudkan untuk mendeteksi gangguan kesehatan dengan ciri-ciri berpotensi terpapar corona.
“Alhamdulillah, sampai saat ini tidak ada keluhan apapun dari warga binaan. Semoga ini berlangsung seterusnya, karena kami juga ketar-ketir dan ikut waspada dengan penyakit mematikan ini,” harapnya.
Ditegaskan Wahyu, ditiadakannya kunjungan bukan berarti memutus komunikasi warga binaan dengan keluarganya. Meskipun tak bisa bertemu, keluarga warga binaan bisa melakukan video call melalui aplikasi yang telah disiapkan.
“Kita atur secara bergantian. Misalkan besok khusus untuk blok 1, besoknya lagi blok 2, dan seterusnya,” pungkasnya.
Sementara itu, momen sehari sebelum tak bisa lagi bertemu selama dua pekan, dimanfaatkan betul oleh warga binaan untuk melepas rindu bersama keluarganya.
Salah satunya adalah Tirta, WB yang baru dua minggu menjalani masa hukuman di Lapas Pasuruan. Selama dua jam, dirinya menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercerita tentang masa depan anaknya.
“Mumpung lagi ketemu, jadi dihabisin waktunya, karena besok sampai akhir Maret gak bisa ketemu,” ucap Tirta. (mil/ono)