Probolinggo (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menutup semua destinasi wisata di wilayahnya. Serta mengimbau penutupan wisata Kawasan Gunung Bromo yang dikelola TNBTS.
Keputusan untuk menutup obyek wisata itu, guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Penutupan itu efektif dilaksanan sejak 17 hingga 31 Maret 2020 atau selama 14 hari. Instruksi penutupan itu sesuai dengan surat edaran yang diteken Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari.
“Menginstruksikan kepada seluruh pengelola obyek wisata di bawah pengelolaan pemerintah daerah, pemerintah desa dan swasta untuk melakukan penutupan sementara selama empat belas hari kalender,” kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disporaparbud) setempat, Sugeng Wiyanto pada Selasa, 17 Maret 2020.
Pemkab Probolinggo juga menutup akses wisata di Seruni Poin Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Namun untuk Bromo sendiri, Pemkab hanya mengeluarkan imbauan penutupan. Karena wisata Gunung Bromo dikelola oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBSl yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Mengimbau kepada pengelola obyek wisata Gunung Bromo melalui Resort Cemorolawang untuk melakukan penutupan sementara terhitung sejak 17 Maret hingga 31 Maret,” lanjut Sugeng.
Selain itu, bagi pelaku usaha hotel, rumah singgah (homestay), restoran, dan pelaku jasa wisata, diharapkan mengikuti protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan. Pemkab Probolinggo, kata Sugeng, akan melakukan langkah lanjutan melalui Satgas Penanggulangan Bencana non alam, Covid 19. Pihaknya akan melakukan koordinasi, sosialisasi, dan pemantauan lapangan.
“Kolaborasi dan sinergi bersama instansi terkait. Dan Mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik secara berlebihan,” tandas mantan Camat Tongas itu.
Wabah corona oleh pemerintah pusat sudah ditetapkan sebagai bencana non alam. Bahkan BNPB telah memperpanjang masa tanggap darurat hingga 29 Mei. Sejauh ini, jumlah pasien positif corona di Indonesia bertambah menjadi 172 orang. Peningkatan terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta. (saw/saw)