Kraksaan (wartabromo.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Kabupaten Probolinggo nomor 4 termiskin di Jawa Timur. Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari pun menyebut BPS tidak kaffah (menyeluruh) dalam memotret kemiskinan di daerahnya.
Pada 2019 lalu, BPS mencatat angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo mencapai 17,76%. Persentase itu setara dengan 207.220 jiwa dari 1,1 juta lebih penduduk di Kabupaten Probolinggo. Besaran persentasi oleh Bupati Probolinggo dianggap tidak mewakili secara keseluruhan.
“Angka kemiskinan 17 persen sekian itu, tidak benar. Kenapa, karena rakyat Kabupaten Probolinggo satu juta seratusan jiwa, yang dipotret oleh BPS itu hanya tidak sampai seribu. Yang artinya potret itu, tidak memotret secara kaffah (menyeluruh), riil masyarakat,” ungkap Bupati Tantri.
Untuk menurunkan persentase itu, pihaknya menurut Tantri, sudah berdiskusi dengan BPS dan OPD (organisasi perangkat daerah). Termasuk mendorong kepala desa membuat program yang mampu mengentaskan kemiskinan warga. Serta melakukan validasi dan verifikasi (verval) data keluarga pra-sejahtera.
“Saya mengapresiasi langkah BPS all team, membuka diri bagi pemerintah daerah. Sehingga kami mampu berdiskusi dengan rigid (keras, red), bahkan strategi-strategi apa yang harus kita keluarkan. Sehingga harapannya Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) di Maret terselesaikan dengan baik dan mampu memotret secara baik potret dari Kabupaten Probolinggo,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Probolinggo masuk daerah termiskin keempat 4 se Jatim. Peringkat tersebut berdasarkan statistik data kemiskinan kabupaten/Kota se Jawa Timur (Jatim) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim tahun 2019.
Termiskin pertama di Jawa Timur adalah Kabupaten Sampang. Selanjutnya ada Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Tuban. Di posisi ke-6 ada Kabupaten Ngawi, Pamekasan dan Pacitan. Serta Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Lamongan. (saw/saw)