Pasuruan (WartaBromo.com) – Puluhan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II B Pasuruan dinyatakan lulus sebagai santri. Wisuda ini ditempuh setelah warga binaan nyantri selama 6 bulan.
Bukan hanya menjalani masa hukuman, narapidana berbagai kasus hukum ini juga menimba ilmu keagamaan. Kalapas Pasuruan, Wahyu Indarto menjelaskan, selama nyantri, para WBP ditempatkan di 2 kamar yang ada di Blok D2 dan D3. Mereka kemudian diberikan jadwal untuk jam pelajaran pesantren.
“Selama nyantri, materi kurikulum pelajaran ada banyak sekali. Mulai dari Tauhid, Fiqih, Akhlaq, Aswaja, Al Qur’an, Hadist dan SKU atau standart kecakapan umum. Selain dewan guru dari Al Wafa Bi’ahdillah, kita juga mendatangkan alumni santri pesantren angkatan sebelumnya,” jelasnya.
Warga Binaan ini setiap Senin sampai Sabtu pagi belajar di Masjid Lapas. Lalu pada Senin sampai Sabtu malam di Kamar Blok D2 dan D3. Selain itu, setiap hari minggu malam, para santri WBP juga mengikuti kegiatan Khotmil Qur’an di Kamar Blok D1 dan D3. Lapas bekerja sama dengan Yayasan Al Wafa Bi Abdillah Jawa Timur untuk pembinaan rohani ini.
Nah setelah selama enam bulan berkutat belajar, 50 santri narapidan ini akhirnya di wisuda. Layaknya wisuda pada umumnya, ada beberapa predikat yang bisa diraih napi. Seperti santri terbaik yang mendapatkan uang senilah Rp600 ribu. Juga ada pemberian Al-Quran dan sarung dari pondok pesantren.
“Sebenarnya jumlah peserta santri ponpes awal ada 60 orang. Tapi ada pengurangan 10 orang, karena narapidana sudah selesai menjalani pidana atau bebas. Semoga ilmu yang sudah didapat dari nyantri ini, bisa membuat para WBP menjadi orang yang jauh lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat ketika bebas nanti,” pungkasnya. (mil/may)