Pasuruan (WartaBromo.com) – Pemerintah melakukan integrasi lahan garam untuk genjot produktivitas nasional. Kabupaten Pasuruan dapat jatah 15 hektare tambak garam yang bisa diintegrasi.
Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bermaksud ada peningkatan perekonomian dari sektor komoditas garam di daerah, tak terkecuali Kabupaten Pasuruan.
Artinya, bagaimana petambak bisa meningkatkan nilai garam yang dapat berimbas terhadap putaran ekonomi yang semakin bagus.
Pemerintah pusat sebelumnya telah tetapkan target sebanyak 3 juta ton garam bisa dicapai. Sehingga, saat ini kementerian kelautan mencoba menggenjot produksi garam rakyat, setidaknya hingga 200.000 ton atau menjadi 2,5 juta ton pada tahun 2020 ini.
Pada rancangannya, pusat membutuhkan lahan yang terintegrasi dengan targetan itu. Dengan begitu produktivitas garam rakyat tentunya bisa terus ditingkatkan.
Nah, lahan garam di Kabupaten pasuruan ini menjadi satu titik yang disasar pusat. Ada 15 hektare ditargetkan dapat terintegrasi, mendukung pemenuhan target produksi garam nasional.
Pastinya, lahan yang terintegrasi di Kabupaten Pasuruan tanpa membongkar batas lahan masing-masing.
Nantinya, penentuan bersamaan dengan bantuan geo-membrane dari KKP kepada daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan. Harapannya, tiap hektare lahan per tahun, bisa menghasilkan hingga 160 ton garam.
KKP ingin memastikan petambak berkenan meningkatkan kapasitas untuk kualitas garam.
Secara teknis diterangkan, yang harus dilakukan hanya memastikan kualitasnya bagus, membangun kebersamaan, diolah untuk meningkatkan valuenya.
Sementara itu, produksi garam di Kabupaten Pasuruan pada tahun 2019 lalu mencapai 25.163,63 ton. Jumlah ini melebihi target yang dipatok 15.500 ton.
Produksi garam ini dihasilkan oleh 248,3 hektar tambak garam di Kecamatan Lekok, Kraton, dan Bangil. Kemarau panjang membuat produksi meningkat.
“Kami bersyukur bisa mencapai target produksi garam, bahkan melebih patokan dari pusat untuk Kabupaten Pasuruan,” ujar Slamet Nurhandoyo, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, pada akhir pekan lalu.
Tak hanya peningkatan produksi, garam di Pasuruan memiliki kualitas produksi 1 dan 2. Harganya pun mencapai Rp280-Rp350 tiap kilogram. Stok persediaan sampai saat ini berkisar 4.100 ton.
“Garam kita butirannya lebih besar, warna putih, kandungan NHCL mencapai 9. Kita berharap harganya bisa naik demi kemaslahatan para petani garam di Kabupaten Pasuruan,” pungkasnya. (mil/may)