Untuk Sambut Hari Jadi ke-334 Kota Pasuruan
Pasuruan (Wartabromo.com)- Aksi spontan dilakukan ratusan karyawan Bank Jatim Pasuruan. Sebanyak 160 pegawai Bank Jatim pagi tadi (7/2) melakukan aksi bersih-bersih di seputaran Jalan Balaikota Pasuruan.
Aksi kerja bakti massal ini tidak hanya melibatkan kantor cabang. Melainkan juga Kantor unit, cabang pembantu (Capem), kantor kas, hingga payment point. Mereka kemudian dibagi dalam 7 tim.
Masing-masing tim dipecah dalam dua kelompok besar. Di sepanjang trotoar mulai Taman Kota sampai Stadion Untung Suropati. Kelompok besar dibagi di sebelah timur jalan dan barat jalan. Aksi ini di bawah komando Deddy Adjie Wijaya, Pimpinan Cabang Bank Jatim dan wakilnya.
“Kerja bakti ini kami lakukan untuk memberikan kontribusi positif kepada Kota Pasuruan yang berulang tahun ke 334. Kami ucapkan selamat ulang tahun Kota Pasuruan ke-334. Semoga semakin damai, maju, berdaya saing dan sejahtera,” tegas Deddy saat ditemui di kantornya, tadi pagi.
Kerja bakti ini dianggap Bank Jatim sebagai aksi riil dan memiliki kontribusi positif. Biasanya, setiap Jumat, karyawan Bank Jatim sudah memiliki tradisi Jumat aksi.
Jumat pertama dinamakan Jumat Bersih (kerja bakti). Jumat kedua; Jumat barokah dengan istighotsah dan salat Duha bersama. Jumat ketiga senam dengan mitra, dinas, kecamatan, kabupaten/kota. Dan jumat keempat adalah Jumat ceria.
Karyawan diberikan kebebasan sesuai dengan minat dan hobi olahraga komunitas mereka. Sehingga di Bank Jatim sendiri dibentuk Bank Jatim Club Community.
“Asalkan setelah olahraga, mereka tetap ngantor pada pukul 07.00,” tegas pria yang pernah berkantor di Bank Jatim Capem Pandaan ini.
Selain itu, lanjut Deddy, kerja bakti ini juga untuk menguji kekompakan di antara karyawan/pegawai. Karena dengan kerja bakti semua jabatan ditanggalkan sementara. Equal (setara). Mulai office boy, satpam, cleaning service, kasir, costumer service, keuangan hingga pimpinan, semua posisinya sama saat kerja bakti.
“Tujuan saya juga ingin menggugah kesadaran semua, ayo bersih dan peduli lingkungan. Ini sebenarnya sepele dan bisa dilakukan siapa saja. Saya saja yang bukan orang asli Pasuruan punya kepedulian, masak teman-teman yang asli Pasuruan ndak peduli. Kan eman,” tegasnya.
Deddy menegaskan, kebersihan kota sebenarnya bukan hanya tanggung jawab pasukan kuning dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Tapi setiap insan yang mencintai kota ini. Mulai insan pelajar, sekolah, pegawai, karyawan pemerintah, dan swasta semua punya tanggung jawab yang sama.
“Yang penting terorganisir dan terkoordinir. Insyaalloh Kota Pasuruan ini menjadi kota yang bersih, damai dan nyaman dipandang,” harapnya. (day/*)