Pasuruan (Wartabromo.com) – Dunia kerja saat ini disebut sebut didominasi generasi milenial. Tak ayal hal ini memunculkan adanya ‘gap’ di lingkungan kerja.
Mengutip detik, adanya jarak generasi ini merupakan tantangan bagi perusahaan maupun pekerja dalam mengatur strategi pengelolaan SDM dan hubungan. Pasalnya, ada perbedaan signifikan mulai dari cara kerja, cara pandang, hingga cara komunikasi yang tentunya akan berdampak pada operasional bisnis jika tidak diatasi.
Jika sudah begitu, apa yang seharusnya dilakukan perusahaan untuk mengatasi lingkungan kerja multi generasi?
1. Hindari stereotip antar generasi
Stereotip yang dimaksud adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan.
Jadi, hindari pandangan bahwa generasi tua selalu lebih tahu dan benar. Pun sebaliknya, hindari pandangan generasi muda pasti tidak memahami masalah dibandingkan dengan rekannya yang lebih tua.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk menjembatani adanya gap umur. Perlu dicatat juga, mengasosiasikan bertambahnya umur dengan bertambahnya pengetahuan tidak serta-merta benar.
2. Lihat perspektif setiap generasi
Biasanya, gaya bahasa yang berbeda dapat memicu kesalahpahaman. Tak jarang, harus berujung pada kualitas kerja tim.
Menurut para ahli, memberi stimulus dalam membangun kerja tim seperti pelatihan, team building, social dan technical event, serta kegiatan CSR, dapat menjadi alternatif jalan keluar untuk menengahi gap generasi.
3. Ciptakan ekosistem kerja yang mampu mengembangkan potensi individu
Menyusun rencana pengembangan individu untuk masing-masing karyawan dengan tidak membeda-bedakan generasi, penting dilakukan perusahaan. Bisa dengan menciptakan budaya diskusi, evaluasi, saling mendengar atau memberikan umpan balik yang konstan dan konstruktif.
Selain itu, bisa juga dengan mendorong para karyawan agar selalu berpikir dalam kerangka yang lebih besar dan kreatif.
4. Adopsi teknologi
Setiap generasi biasanya memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap perusahaan. Nah, penggunaan teknologi bisa menjadi salah satu jembatan paling efektif. Hal itu berguna untuk memberikan ruang kolaborasi, ekspresi untuk bertanggung jawab dan berkomitmen. (bel/may)