Pasuruan (WartaBromo.com) – Kelangkaan pupuk subsidi banyak dirasakan oleh petani di sejumlah wilayah di Kabupaten Pasuruan. Pengurangan alokasi pupuk subsidi hingga 50% oleh pemerintah pusat disinyalir jadi penyebabnya.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan Dibyo Darminto. Kata Dibyo, alokasi pupuk untuk Kabupaten Pasuruan mendapatkan pengurangan hingga 50% dari ajuan sebagaimana rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
“Pada 2019 Pemkab Pasuruan memperoleh kuota pupuk urea sebanyak 36,707 ton. Tahun ini hanya 18,902 ton,” ujar Dibyo, Jumat (31/01/2020).
Tak hanya itu, Dibyo juga mengungkapkan penyebab susahnya petani mendapatkan pupuk pada beberapa pekan ini. Menurutnya, kemungkinan petani belum menebus pupuk yang sudah didistribusi. Sebab, pembagian pupuk ini sudah merata sesuai data.
“Kan ada kelompok tani yang mengatur untuk ini, jadi mereka ya menebusnya dengan koordinir di masing-masing wilayah. Distributor pupuk pada setiap wilayah juga sudah merata,” sambungnya.
Seperti diketahui, terjadi kelangkaan pupuk urea subsidi sejak awal Januari 2020. Di beberapa wilayah bahkan sampai tidak dapat dijumpai pupuk subsidi jenis urea sama sekali.
Di antara wilayah yang terdapat kelangkaan pupuk subsidi adalah Kecamatan Gondangwetan. Bahkan, lokasi yang dulunya memiliki stok banyak, yakni Kecamatan Beji, sekarang sudah menipis. Petani pun mengeluh karena tidak bisa mendapatkan pupuk.
Petani di beberapa wilayah ada juga yang masih bisa mendapatkan setengah dari jatah yang seharusnya didapatkan. Seperti Akmal, petani Kecamatan Beji ini mengaku jatah yang seharusnya 3 kwintal, kini mendapatkan 1,5 kwintal saja.
“Iya ada pengurangan, soalnya sekarang memang lagi langka,” pungkasnya. (trn/may)