Pasuruan (WartaBromo.com) – Larangan penggunaan minyak goreng curah, nampaknya belum sepenuhnya diterapkan. Pasalnya, minyak goreng curah masih banyak dijumpai, dijual bebas seperti sebelum ada larangan.
Seperti halnya terpantau di sejumlah toko kelontong di Pasar Kebonagung Kota Pasuruan. Terlihat minyak goreng curah masih menumpuk untuk dijajakan.
Seorang pedagang, Wahyudi mengakui, hingga saat ini masih menjual minyak goreng curah. Menurutnya, minyak goreng curah tetap dicari dan lebih banyak diminati daripada minyak goreng kemasan.
Bahkan, minyak goreng curah yang ia jajakan, dalam sehari bisa terjual sampai 30 liter lebih.
Diketahui, terhitung sejak awal tahun ini, pemerintah melalui kementerian perdagangan telah memutuskan untuk melarang penjualan minyak goreng curah. Dalihnya, minyak ini membahayakan tubuh, karena tanpa ada uji kesehatan.
Terkait masih banyak dijumpainya minyak goreng curah, Subhan Widi, Kasie Pengawasan Barang dan Perlindungan Konsumsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan, memberikan penjelasan.
Minyak goreng curah masih beredar di pasaran, diungkapkan Subhan Widi, lantaran pihaknya belum mendapatkan instruksi atau perintah, baik dari provinsi maupun dari pusat, menindaklanjuti larangan itu.
“Kita memang belum ada langkah-langkah kongkret, karena memang masih ada pembenahan dan masih dikaji ulang. Jadi kita masih menunggu instruksi lebih lanjut dari provinsi” jelas Subhan Widi.
Di lain kesempatan, Rahmawati, salah seorang warga mengatakan, lebih suka menggunakan minyak goreng curah daripada minyak goreng kemasan karena harganya yang lebih murah.
“Berat kalau nggak boleh memakai minyak goreng curah. Soalnya kan harganya lebih murah. Tapi selama masih ada minyak goreng curah, ya saya beli itu aja” tuturnya.
Berbeda lagi dengan Salwah, penjual ayam geprek di Pasar Kebonagung. Ia menuturkan tidak pernah memakai minyak goreng curah, baik di rumah maupun di warungnya. Sebab, ia menyadari minyak goreng kemasan jauh lebih bersih dan sehat daripada minyak goreng curah.
“Bagus kalau minyak goreng curah dilarang. Soalnya kan nggak sehat, dan gampang kotor kalau dibuat menggoreng. Lebih baik harga mahal tapi kualitas dan kesehatannya nomor 1, daripada murah tapi tidak sehat. Apalagi sekarang ini banyak penyakit aneh-aneh,” ungkapnya. (tra/ono)