Bahkan Al Qaedah sendiri tidak menganggap Khilafah yang dibentuk oleh ISIS sebagai bagian dari Master Plan.
Fase keenam yakni konfrontasi total. Pada fase ini akan terjadi perang total antara dua kubu, ‘Hizbullah vs Hizbussyaithon’. Pasukan Hizbullah mewakili kelompok-kelompok jihad yang terkonsentrasi di berbagai medan pertempuran. Sementara Hizbussyaithon mewakili Barat dan sekutunya, termasuk militer pemerintah yang terafiliasi pada aliran Syi’i. Fase ini direncanakan akan tejadi pada tahun 2016.
Fase ketujuh yakni kemenangan mutlak atau kemenangan definitif. Dimulai dari fase konfrontasi total yang diyakini oleh para konseptor Al Qaedah akan berjalan singkat, yakni selama 3 tahun. Direncanakan selesai pada tahun 2020 dengan ditandai berdirinya Khilafah Islamiyah yang didukung oleh berbagai fraksi kelompok jihad di seluruh dunia.
Bagaimana kelompok jihad di Indonesia menyikapi master plan Al Qaedah 2020 ini?
Diakui atau pun tidak, sebagian besar kelompok-kelompok jihad yang ada di Indonesia saat ini menjadikan Al Qaedah sebagai basis rujukan dalam menentukan arah perjuangan. Kecuali Jama’ah Anshoruh Daulah (JAD) yang sejak semula menyatakan sikap pertentangan dan permusuhan terhadap JI maupun Al Qaedah
Salah satu kelompok yang menjadi basis akar rumput gerakan jihad di Indonesia tentu saja Jama’ah Islamiyah (JI).
Kelompok ini, meski tidak memiliki koneksi secara langsung dengan organisasi Al Qaedah, namun banyak pihak meyakini, bahwa JI berafiliasi pada arah perjuangan Osama Bin Laden. Bahkan salah satu landasan Ali Ghufron alias Mukhlas untuk melakukan aksi serangan bom di Bali pada 2002 lalu, diakui tidak lepas dari fatwa Osama Bin Laden untuk melakukan serangan dengan menargetkan berbagai kepentingan Barat. ke halaman 3
Karenanya, ketika disinggung perihal master plan Al Qaedah pada 2020, seorang anggota JI dalam sebuah diskusi internal dengan tim Ruangobrol pada awal Januari ini menjelaskan, bahwa saat ini baik dirinya maupun sebagian anggota lain sedang bersiap menyambut master plan Al Qaedah pada 2020.
Dengan adanya konflik Iran – Amerika Serikat dan ancaman terjadinya perang dunia ketiga yang muncul di awal tahun, seolah menjadi pembenaran, bahwa agenda besar yang dicanangkan oleh Al Qaedah akan terwujud, seiring terjadinya berbagai kemelut politik di dunia.
Meski master plan Al Qaedah pada 2020 muncul sebatas wacana, lantas hal ini tidak menjadikan kita untuk menutup mata, melihat persoalan yang ada.
Terlebih ancaman keamanan terhadap pemerintah maupun masyarakat akan senantiasa ada. Maka, memahami pola gerakan dan dinamika kelompok yang terjadi baik lokal maupun global juga menjadi menarik untuk selalu dikaji.
Wallahu’alam… (*) ke halaman awal