Pakuniran (wartabromo.com) – Perbaikan kerusakan gedung SDN Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo mendapat titik terang. Sekolah ini, akan mendapat bantuan rehabilitasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Indonesia.
Rehab ini berupa program paket rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana (sarpras) sekolah. Penerimanya adalah 18 SD negeri dan 2 SMP negeri, termasuk SDN Gunggungan Lor. Sekolah penerima bantuan ditentukan berdasarkan data pokok pendidikan (Dapodik).
“Program rehab dari Kementerian PUPR bertujuan memajukan pendidikan agar sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Probolinggo. Sehingga sekolah-sekolah tersebut memiliki sarana prasarana sesuai dengan standar bangunan pemerintah. Ada 20 sekolah yang mendapatkan bantuan program itu,” kata Fathurrozi, Sekretaris Dinas Pendidikan setempat, pada Senin, 13 Januari 2020.
Rozi menjelaskan bahwa program tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pusat. Mulai dari perencanaan, lelang proyek hingga pelaksanaan. Sedangkan, Dispendik hanya sebatas menerima data dan menjaga agar selama proyek itu dikerjakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tetap berjalan dengan baik.
Ia mengatakan jika pengerjaan rehabilitasi 20 sekolah tersebut, langsung ditangani oleh Balai Permukiman Wilayah Jawa Timur. Tim teknis pendukung terdiri dari unsur pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah dibentuk. Tugasnya mendukung pelaksanaan program.
“Tim tersebut sudah mulai bekerja sejak akhir tahun lalu. Juga telah melakukan uji kelayakan dan pemeriksaan berkas terhadap sekolah yang dipilih untuk menerima bantuan tersebut,” ungkap pria berkacamata tersebut.
Dispendik menurut Rozi, tidak tahu pasti berapa besaran anggaran rehabilitasi 20 sekolah itu. Namun, diperkirakan sebesar Rp20 miliar karena nilainya berkisar Rp 1 miliar per sekolah. Setiap paket yang dianggarkan berbeda, tergantung jenis pekerjaan yang sudah direncanakan.
Baca juga : Siswa SDN Gunggungan Lor Sekolah di Tenda BPBD
“Hitungan kasarnya segitu. Ada sekolah yang hanya mendapat rehab kelas. Ada juga yang menerima pembangunan ruang kelas baru (RKB), pemasangan paving, pagar, dan fasilitas MCK,” terang Rozi.
Selama pengerjaan proyek dilakukan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 20 sekolah tersebut tetap berlangsung.
“KBM dilaksanakan di tempat lain yang memadai dan dekat dengan lokasi sekolah yang tengah direhab,” tandas pria kelahiran Pulau Madura tersebut. (cho/saw)