Pasuruan (WartaBromo.com) – Jalan raya Kraton, termasuk perbatasan wilayah Kota/Kabupaten Pasuruan kerapkali tertutup banjir. Adanya sedimentasi sungai Welang, menjadi satu hal penting, untuk diperhatikan.
Catatan itu terungkap dalam jelajah sungai Welang, yang dilakoni Polres Pasuruan Kota bersama TNI, dan stakeholder, Minggu (5/1/2019).
Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Dony Alexander menyadari ada problem klasik yang terus menghantui kala musim penghujan, yakni banjir.
Merujuk data, daerah rawan bencana banjir di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota berada di Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Grati, hingga Nguling.
Sebagian wilayah Kota Pasuruan juga masuk dalam pemetaan, lantaran terdapat tiga sungai besar yang melintas, yakni Sungai Gembong, Welang, serta Sungai Petung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan menilai dari tiga sungai itu, Welang yang harus menjadi perhatian.
Sungai di sekitaran Kecamatan Kraton dan Gadingrejo tersebut, berasal dari wilayah Lawang dan Purwodadi yang kemudian turun ke dataran yang lebih rendah (hilir).
Dalam penyusuran sungai pada pagi menjelang siang itu terungkap, bila kondisi Welang, terutama pada hilir sungai, terdapat pengendapan tanah (sedimentasi). Bahkan, titik pengendapan diperkirakan cukup banyak berada di sepanjang sungai, mulai sisi jembatan jalan raya Kraton sampai pada muara.
Tak hanya itu, tumpukan sampah juga menjadi catatan, yang dinilai bakal menjadi masalah besar, karena bisa perparah terjangan banjir.
“Kita ajukan untuk normalisasi dan manual kerja bakti Polri-TNI, dan masyarakat untuk membersihkan sungai,” ujar AKBP Dony Alexander.
Upaya bersih-bersih sungai dinilai menjadi satu bagian kecil, ikhtiar lakukan pencegahan bencana banjir.
Upaya kewaspadaan dan siap siaga tetap ditekankan, di antaranya memantau debit Sungai Welang, terutama ketika hujan deras mengguyur.
“Sudah siap,” tandas Dony menjawab tanggap darurat bencana.
Sungai Welang menjadi fokus perhatian sejumlah pihak, karena seringkali meluap saat hujan deras, dan akibatkan banjir.
Nah, luapan sungai, selain membanjiri permukiman, tak jarang meluber ke jalan raya Kraton. Jika sampai jalan terendam banjir, dipastikan laju kendaraan di jalur Pantura itu terhenti, lumpuh. (ono/ono)