Sakit yang Tak Berujung

2064

Dia selalu hadir ketika aku membutuhkan pertolongan.
Tanpa mengeluh dia membantuku, mulai dari menungguku ujian, mengajak jalan-jalan hingga mengantarku pulang ke tempat tinggalku.

Jarak antara Universitas Bangsa dan tempat tinggalku sekitar 2 jam. Namun, walau jauh dia tetap mengantarkan ku pulang. ke halaman 2

Tidak butuh waktu yang lama bagiku untuk kemudian jatuh hati dengannya. Sikapnya yang sabar dan berwibawa membuatku seketika terhipnotis olehnya.

Dan Aku Jatuh Cinta Padanya.

Mungkin benar kata orang, jatuh cinta dengan seseorang tidak terikat dengan lamanya waktu. Entah itu lama atau sebentar seseorang dapat merasakan jatuh cinta.

Ternyata rasaku tak bertepuk sebelah tangan, Kak Putra juga memendam rasa cinta yang sama. Sejak saat itu Putra dan Aku mulai berpacaran.

Sebuah ungkapan cinta dari Kak Putra mampu membuatku luluh. Indah, itulah yang kurasakan selama bersamanya. Hari demi hari kita lalui bersama walau jarak memisahkan kita.

Hingga kemudian muncul berita buruk yang membuat ku berada di titik terendah. Aku tidak lulus ujian masuk Universitas Bangsa. Di kondisi terpurukku ini Putra tak habis-habisnya memotivasiku untuk bangkit.

Tidak hanya memotivasi, dia juga sering berkunjung ke tempat tinggalku, untuk menghibur. Hingga kemudian aku bangkit dan melanjutkan studi di kotaku sendiri.

Bagiku Putra adalah sosok yang selama ini tak pernah kutemui, terkadang dia seperti pasangan bagiku, terkadang dia menjadi kakakku, dan terkadang dia bisa bersikap seolah ayahku.

Bahkan, jika saat itu badai menerpa aku tak akan goyah. Karena ada dia yang selalu menjadi pelangi, menghibur dengan warna-warninya.

Tapi aku lupa, jika suatu saat rasa itu mungkin bisa saja berubah menjadi rasa sakit yang luar biasa.

Dan itu pun terjadi.
Putra tak ada kabar selama seminggu. Aku sudah mencoba menghubungi, baik lewat SMS atau telepon, namun tak ada jawab darinya.

Hingga tiba-tiba ada sebuah pesan singkat muncul darinya setelah seminggu berlalu.
“Maaf dik, kakak lagi sibuk akhir-akhir ini. Dan maaf juga jika hubungan kita sudah sampai di sini saja, lebih baik kita berpisah,”

Pesan yang dikirimkan Putra itu layaknya bom yang tiba-tiba meledak, BOOM! Iya meledak.

Entah hari itu aku merasa sangat hancur lebur. Langit pun turut murung dengan menumpahkan hujan yang lebat. Putus tanpa alasan. Kondisi ini membuatku seolah berada di jurang kesedihan yang terdalam.

Setelah itu Putra tak ada kabar.
Sakit tapi tak berdarah.

Setelah Bertahun-tahun berlalu, tiba-tiba Putra datang kembali menemuiku dan meminta maaf atas apa yang telah dia lakukan padaku. Menghilang tanpa kabar.

“Dik, maafkan aku, jika selama ini aku menghilang, memutuskanmu tanpa ada kejelasan. Namun, jika aku menjelaskan alasannya, maka aku yakin, kamu tak akan mau bertemu denganku lagi,”

Hmmm, sambil menghela nafas “Apa yang membuat aku tak dapat menerima alasan kakak? Bukankah, aku selalu memahami, walau Kakak balas SMS-ku di malam hari padahal aku SMS Kakak di pagi hari? Apakah susah memberikan kabar? Ada 24 jam dalam sehari, dan tak ada waktu sedikit pun untuk memberikan kabar padaku Kak?”
Tak terasa air mata jatuh membasahi pipi Anin

“Jika waktu dapat terulang kembali, maka aku tak akan melakukan hal sebodoh itu,”
“Meninggalkan gadis yang benar-benar tulus mencintai ku,”
“Tapi Anin, aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar. Aku, aku harus menikahi seseorang, dan seseorang itu adalah adiknya Kak Budi,”

“Ha?!” Sontak Anin kaget
“Menikah???”
“Adiknya kak budi?”

“Iya, aku harus menikahinya. Aku sudah melakukan kesalahan besar, hingga membuatku harus menikahi orang yang tidak kucintai,”

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.