Pasuruan (WartaBromo.com) – Fenomena alam berupa gerhana matahari cincin terjadi antara satu hingga dua tahun sekali. Sayangnya, di pulau Jawa khususnya Pasuruan gerhana tidak bisa diliat secara utuh.
Dian Yudha Krisdiyanto, Kepala Balai Pengamatan Anatariksa dan Atmosfer (Lapan), Pasuruan mengatakan bahwa di pulau Jawa hanya dapat sebagian. Dari pantauan Lapan, di Pasuruan, gerhana matahari cincin tentunya juga tidak sempurna.
“Hanya 64% saja,” ungkap Dian saat ditemui di sela kesibukannya.
Di Pasuruan sendiri terlihat ΒΌ matahari sudah mulai tertutup. Kali ini terlihat bagian kanan tertutupi lebih tebal daripada bagian kiri.
“Jadi nanti tidak bisa tertutup sempurna, setelah 64% itu, gerhana akan kembali seperti semula (hilang) secara perlahan,” jelas Kepala Lapan ini.
Meski begitu, baik warga sekitar maupun kelompok keluarga dari luar daerah yang berada di Lapan Watukosek, Gempol ini, terlihat menikmati, antusias melihat fenomena langka ini.
Ervan, salah satu warga watukosek mengatakan ia sengaja datang agar tak tertinggal menjadi saksi fenomena alam nan eksotis tersebut.
“Kan ini fenomena langka, biasanya juga ke sini kalau terjadi gerhana kayak gini,” ujarnya.
Tak hanya warga sekitar ataupun pengunjung luar daerah yang ramai-ramai ajak keluarga, rombongan siswa dari Gresik juga sengaja berkunjung ke Lapan untuk menikmati fenomena gerhana ini.
“Untuk edukasi, suka sekali mempelajari tentang sains seperti ini,” ungkap rani, salah satu siswa.
Sebagai informasi, gerhana cincin sendiri terakhir terjadi tanggal 26 Februari 2017. (trn/ono)