Lumajang (WartaBromo.com) – Siang ini, Gerhana Matahari Cincin (GMC) bisa diamati di Pasuruan hingga Lumajang. Saat gerhana, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan shalat kusuf.
Noer Chotib, Ketua PC Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama’ (LTM NU) Lumajang mengatakan, sebelum melakukan sholat Gerhana, hendaknya memastikan terjadinya terlebih dahulu.
“Sholat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi,” jelasnya kepada WartaBromo.com.
Berikut tata cara lengkap shalat kusuf :
- Memastikan terjadinya gerhana matahari terlebih dahulu.
- Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
- Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, ”As-Shalâtu jâmi’ah.”
- Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum. أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
- Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
- Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
- Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat pendek. Begitu pula pada ruku’ kedua. Pada ruku’ pertama dalam sholat, bacaan suratnya lebih panjang ketimbang ruku’ kedua.
- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang dari pada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang dari pada surat kedua.
- Di samping itu bacaan surat dalam shalat sunah gerhana matahari boleh dipelankan, boleh juga dikeraskan. Tetapi disunahkan pelan. Dalam shalat gerhana tidak ada adzan dan iqamah.
- Setelah shalat disunahkan untuk berkhotbah, sebagaimana khutbah jumat. Namun jika dilakukan sendirian, tidak perlu ada khutbah.
“Masjid-masjid di Lumajang kami minta untuk melakukan sholat gerhana. Diantaranya Masjid Agung Anas Machfud Lumajang. Sholat digelar langsung setelah sholat dhuhur,” pungkasnya. (may/ono)