Pasuruan (Wartabromo.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi cuaca ekstrem terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Hujan disertai angin dan petir bakal melanda Pasuruan hingga Lumajang.
“Sekarang memasuki awal musim penghujan, harus lebih waspada” ungkap Sujabar, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Prigen kepada Wartabromo, Selasa (17/12/2019).
Dijelaskan Sujabar, di masa awal-awal musim penghujan, pembentukan awan berjalan lebih cepat. Terutama awan Cumulonimbus yang membawa petir hingga angin kencang.
Kondisi inilah yang menimbulkan cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai sambaran petir, bahkan bisa sangat mungkin terjadi angin puting beliung.
Prakiraan cuaca ini diklaim Sujabar akurat 97-98%.
Beberapa daerah di Jawa Timur diprediksi akan diterpa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Daerah yang terdampak cuaca ekstrem dan perlu waspada, antara lain:
– Pagi hari: Kabupaten Mojokerto, Pulau Bawean, Tuban, Bojonegoro, Kabupaten Malang, Batu, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Sumenep;
– Siang hari: Kota Mojokerto, Kab. Mojokerto, Bojonegoro, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Kota Kediri, Kabupaten Malang, Kota Malang, Batu, Kab. Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Pamekasan dan Sampang;
– Malam hari: Kabupaten Blitar, Sidoarjo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo;
– Dini hari: Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro.
Secara umum, cuaca saat pagi hari cerah berawan. Berlanjut ketika siang cuacanya berawan dan terdapat hujan lokal. Hujan sedang disertai petir diperkirakan akan berlangsung pada sore hingga malam hari.
Terkait cuaca ekstrem, Sujabar mengimbau agar masyarakat di wilayah yang mendapat warning untuk selalu waspada.
Hal patut diperhatikan, apabila mulai melihat awan tebal yang muncul secara tiba-tiba, dan tampak sangat dekat. Kemudian, suhu di sekitar berubah menjadi dingin, diimbau untuk segera mencari tempat perlindungan. Terutama yang sedang dalam perjalanan atau berada di tanah lapang.
“Biasanya, prediksi ini berlaku 6 hingga 7 hari ke depan” pungkasnya. (bel/ono)