Pasuruan (WartaBromo.com)- Jumlah kasus bunuh diri belakangan kian mengprihatinkan. Diperkirakan sekitar 800 ribu orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya.
Menurut data yang dirilis organisasi kesehatan dunia (WHO) itu, setidaknya terdapat satu kematian setiap 40 detik per tahunnya. “Bunuh diri menjadi penyebab kematian kedua setelah perang,” tulis WHO seperti dikutip dari Infodatin 2019 Kemenkes.
Kemenkes melanjutkan, saat terjadi satu kasus kematian akibat bunuh diri, dalam waktu yang sama, terdapat 20 kasus percobaan bunuh diri.
Di Indonesia, jumlah kematian akibat bunuh diri juga tak kalah mencengangkan. Dalam setahun, angka bunuh diri mencapai 789 kasus pada 2017.
Sekilas, angka tersebut lebuh rendah jika dibanding periode sebelumnya (2016) yang tembus 800 kasus. Akan tetapi, jika dibuat rerata, kematian akibat bunuh diri mencapai 2,2 orang.
Kemenkes pun menyebut fenomena maraknya bunuh diri ini sebagai problem kesehatan mental. Bukan sekadar peristiwa kriminal. “Ini merupakan masalah kesehatan serius dan menjadi perhatian global,” tulis Kemenkes.
Berdasar titik sebarannya, Eropa merupakan kawasan tertinggi kasus bunuh diri. Disusul Asia Tenggara. Sedangkan terendah terjadi di Mediterania. Angka kematian lebih didominasi laki-laki ketimbang perempuan.
Merujuk laporan Kemenkes, bunuh diri lebih banyak terjadi di dunia menengah dan berpenghasilan rendah. Karena itu, negara-negara di dunia kemudian bersepakat untuk menurunkan 10 persen kematian akibat bunuh diri pada 2020 mendatang. (trn/asd)