Pasuruan (WartaBromo.com) – Perusakan padmasana di wilayah Gunung Widodaren-Bromo disesalkan. Peristiwa ini dinilai mengusik kedamaian hidup suku Tengger yang selama ini terjaga.
Adalah Ketua Parisada Hindu Dharma Kabupaten Pasuruan, Teguh Kariadi yang ungkapkan penyesalannya. Menurutnya, peristiwa perusakan tempat sembahyangan umat Hindu tersebut telah mencoreng tatanan hidup suku Tengger.
“Menyesalkan kejadian tersebut. Pertanda kearifan Tengger telah tercoreng,” ungkap Kariadi via aplikasi perpesanan kepada WartaBromo.com, Senin (9/12/2019).
Sebagai pemuka umat Hindu, Kariadi sepertinya memahami, perusakan padmasana oleh oknum tak bertanggungjawab ini, bisa memporak-porandakan tatanan sosial yang telah terbangun.
Itulah, semua pihak diharapkan tetap menjunjung kerukunan dan kedamaian yang selama ini terus dirawat bersama.
Penyikapan lain soal perusakan padmasana kali ini adalah dengan sikap pasrah. Kasus ini telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, berharap perusak tempat sembahyang umat Hindu ditangkap.
“Tetap jaga toleransi, karena kami percaya apa yang diperbuat seseorang baik maupun buruk pasti akan dituai. Karmapala,” tandasnya.
Hanya saja, bagaimana dan sejauh mana polisi melakukan penanganan kasus perusakan padmasana termasuk di wilayah Kecamatan Tosari itu, sampai kini belum ada kejelasan.
Upaya konfirmasi tersendat. Pejabat kepolisian di lingkungan Polsek Tosari jajaran seakan tak berkenan memberikan penjelasan, sekalipun sebatas waktu kejadian. (asd/asd)