Pasuruan (WartaBromo.com)- Ancaman krisis membayangi tenaga pendidik Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, sebanyak 1.332 guru memasuki masa pensiun dalam lima tahun ke depan.
Merujuk data neraca pendidikan Kabupaten Pasuruan tahun 2018 lalu, saat ini jumlah guru di kabupaten mencapai 13.908 orang. Rinciannya, sebanyak 8.115 berstatus non ASN (PNS). Sedangkan sisanya, 5.793 merupakan ASN.
Calakanya, dari total guru berstatus ASN itu, sebanyak 1.332 dipastikan pensiun dalam lima tahun ke depan. Itu lantaran saat laporan neraca itu dibuat, usia mereka berada di atas 55 tahun (selengkapnya bisa dilihat pada infografik).
Kepala Dinas Pendidikan Iswahyudi mengakui, pihaknya harus memutar otak untuk menyiasati postur pendidk di kabupaten yang belum memenuhi kebutuhan. Pasalnya, di tengah kebutuhan guru yang mencapai 4.900 orang, pihaknya dihadapkan dengan banyaknya guru yang memasuki masa pensiun dalam kurun lima tahun depan.
“Persoalannya, kuota penerimaan pegawai atau guru itu kan kewenangan pusat. Kami yang di daerah hanya bisa mengajukan. Disetujui berapa, pusat yang menentukan,” kata Iswahyudi.
Pada musim penerimaan CPNS kali ini misalnya, pihaknya mendapat kuota sekitar 400 posisi untuk guru. Hal itu dirasa belum cukup untuk memenuhi jumlah guru yang dibutuhkan secara keseluruhan.
Iswahyudi bilang, guna menyiasati ketercukupan guru dengan kebutuhan, salah satu cara yang ditempuh adalah melakukan rekrutmen guru sukwan. Dimana, sekolah yang kekurangan guru, mengangkat sukwan dengan persetujuan komite.
Iswahyudi menyampaikan, peluang itu cukup terbuka melalui pembiayaan BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Dimana, merujuk petunjuk teknis penggunaan BOS, 15 persen diantaranya bisa dipakai untuk tambahan insentif pengajar. (trn/asd)