Pandaan (WartaBromo.com) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) soroti praktik pengobatan alternatif Ningsih Tinampi. IDI temukan, beberapa pasien yang bisa ditangani secara medis, justru “dijebak” dengan penyembuhan ala Tinampi.
IDI menyayangkan masyarakat yang cenderung memasrahkan hal-hal medis kepada Ningsih. Padahal “wilayah” Ningsih ialah hal-hal non medis.
Ketua IDI Kabupaten Pasuruan dr. Sujarwo menyebut banyak pasien Ningsih yang secara medis sebenarnya didiagnosis menderita suatu penyakit, justru mendapat penanganan di luar non medis atau lebih bersifat supranatural.
“Ada (pasien) saraf kejepit, tapi dibilang santet. Kiriman dari sana-sini,” ujar Sujarwo.
Pasien yang memercayai “terawangan” Ningsih itu, akhirnya sama sekali tidak mendapatkan penanganan medis.
Bahkan, menurut Sujarwo, banyak pasien yang sampai saat ini tak kunjung sembuh setelah berobat ke Ningsih Tinampi.
Sujarwo sendiri, sebagai dokter, mengakui terdapat hal-hal yang sifatnya irasional seperti santet hingga gangguan makhluk gaib. Bahkan, hal itu bertumbuh cukup kuat di tengah sosial masyarakat.
“Tapi ya masa semua penyakit diarahkan ke sana. Padahal di sana ada penyakit medis juga,” imbuhnya.
Baca :
Mau Berobat di Ningsih Tinampi? Daftar Sekarang Ditangani Tahun 2021
Tarif Pengobatan Ningsih Tinampi, dari Paling Murah hingga Termahal
Ke depan, Sujarwo menyarankan agar masyarakat lebih cakap dalam mengelola informasi, khususnya tentang kesehatan.
“Ini seperti fenomena Ponari di Jombang bertahun-tahun yang lalu,” pungkasnya. (tof/ono)