Bangil (WartaBromo.com)- Peningkatan status RSUD Bangil berimbas pada okupansi pasien di rumah sakit pelat merah itu. Pasalnya, jumlah pasien yang berkunjung turun drastis dibanding sebelumnya.
“Betul. Memang terjadi penurunan untuk pasien. Lumayan juga sih, sekitar 40 persenan,” kata Humas RSUD Bangil, Muhammad Hayat saat ditemui akhir pekan lalu.
Dijelaskan Hayat, sebelumnya, dalam sehari, pasien yang berkunjung bisa mencapai 700 hingga 1.000 orang. Tapi kini, di kisaran 400-600 orang setiap harinya.
Hayat bilang, menurunnya kunjungan pasien tersebut tak lepas dari peningkatan status rumah sakit. Dari yang sebelumnya grade C, kini meningkat menjadi tipe B.
Peningkatan status itu yang kemudian berimbas pada pemberlakuan sistem rujukan yang semakin ketat. Utamanya untuk pasien peserta BPJS Kesehatan.
Dijelaskan Hayat, jika sebelumnya pasien dari Faskes tingkat pertama bisa langsung dirujuk ke RSUD Bangil, kini tidak bisa lagi. Melainkan, harus ke rumah sakit tipe C dulu. Seperti RSUD Grati atau rumah sakit lain yang berada satu level dengannya.
“Baru jika kondisinya tidak memungkinkan, dirujuk ke RSUD Bangil. Ini kan sekaligus agar sistem berjenjang itu jalan, sebagaimana ketentuan BPJS” terang Hayat. Sebagai konsekuensinya, rumah sakit-rumah sakit yang grade-nya di bawah RSUD Bangil, mengalami peningkatan jumlah pasien.
Di sisi lain, kendati mengalami penurunan pasien, Hayat memastikan hal itu tidak berdampak pada cash in rumah sakit. Itu karena pasien yang ke RSUD Bangil, rata-rata memanfaatkan layanan kesehatan yang cenderung berbiaya mahal.
“Karena yang di sini, biasanya tidak bisa ditangani oleh rumah sakit tipe lebih rendah. Makanya, dari sisi pelayanan yang dipakai, juga tidak yang biasa,” jelas Hayat. (trt/asd)