“Sebagai bagian dari dukungan itu, PGN terus berkomitmen terhadap penyediaan energi yang baik, murah, dan ramah lingkungan,” kata Rahmat.
Ketersediaan pasokan itu, lanjut Rahmat, sekaligus menjadi garansi sustainable kegiatan usaha yang dimaksud. Sebab, dengan harga yang lebih murah ketimbang penggunaan bahan bakar konvensional lainnya, biaya produksi juga lebih ditekan.
Di sisi lain, tuntas dengan program Jargas di 8.150 rumah warga di Pasuruan-Probolinggo tahun ini, PGN dijadwalkan kembali melanjutkan program tersebut tahun depan. Sebanyak 7.004 sambungan dijadwalkan terpasang pada 2020 mendatang. ke halaman 2
Hamalsyahan, strategic stakeholder manajemen PGN menyampaikan, ribuan sambungan baru itu tersebar di 10 kelurahan. Meliputi, Kelurahan Bugul Kidul, Krampyangan, dan Bakalan di Kecamatan Bugul Kidul. Lalu, Kelurahan Purutrejo, Tembokrejo, Wirogunan, dan Sekargadung di Kecamatan Purworejo.
Kemudian, Kelurahan Petamanan, Pekuncen, serta Kandangsapi yang merupakan wilayah Kecamatan Panggungrejo. Total keseluruhan 7.004 sambungan. “Untuk pra-kontruksi perkirakan Juni-Juli,” jelas Hamalsyahan.
Direktur PGN Gigih Prakoso mengatakan, sampai saat ini, PGN telah menyalurkan gas bumi kepada 177.710 rumah tangga. Mereka tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Jawa Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Timur, Sorong, hingga Papua Barat.
“Ke depan, PGN akan terus mengambil peran di depan dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan pembangunan jargas bumi rumah tangga hingga 4,7 juta sambungan pada 2025 mendatang,” kata Gigih dalam rilis tertulisnya. (*) ke halaman awal