Pengusaha Prancis Ikut Tendang Bola
Pasuruan (Wartabromo.com) – Mendengar kata Bola, mungkin terbersit di benak kita tentang wujud si kuiit bundar. Ini tidak sepenuhnya salah. Karena di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Jumat malam (29/11), terdapat tiga bola dengan disiapkan tiang gawangnya sekalian.
Tiga bola ini disiapkan untuk ditendang Alex, pengusaha asal Prancis yang tergabung di PT Systemiq. Lalu, M Fahroni, Kepala Pabrik PT Tirta Investama Keboncandi, dan dr Agung Basuki kepala Dinas Kesehatan. Yang menarik, sebagai penjaga gawangnya ditunjuk Ketua Forum Kabupaten Pasuruan Sehat (FKPS), Muslim Mustajab.
Sebagai MC, kendali mikrofon langsung dipegang Bupati Irsyad Yusuf. Apa jadinya? Tentu saja, momen itu menjadi bahan komedi buat ratusan undangan yang hadir. “Cak Muslim. Hati-hati. Gawangnya dijaga. Ini yang nendang orang Prancis. Temannya Kylian Bappe, lho,” ujar Bupati yang disambut Ger semua yang hadir.
Keseruan acara itu mengilustrasikan launching Si Bola Agawe malam itu. Si Bola sendiri singkatan dari Sinergi dan Kolaborasi. Sedangkan Agawe adalah Ayo Gawe WC. Sebuah program Kabupaten Pasuruan yang dilaksanakan teknis oleh FKPS.
Launching ini sekaligus sebagai bentuk penghormatan kepada FKPS yang berhasil meraih Swasti Saba Wiwerda kedua tingkat Nasional. Swasti Saba merupakan penghargaan dari kementerian Kesehatan dan Mendagri yang diberikan kepada Kabupaten/Kota sehat.
“Beberapa waktu lalu, kita dan tim menerima penghargaan Swasti Saba. Ini pencapaian luar biasa dengan dukungan dari banyak pihak,” tegas Bupati saat launching Si Bola Agawe, kemarin.
Pembangunan daerah, lanjut Bupati akan mencapai kesuksesan jika didukung empat aktor utama. Pertama, unsur pemerintah. Lalu unsur masyarakat. Kemudian, unsur cendikiawan/ilmuan (yang ini diwakili forum). Dan keterlibatan unsur perusahaan/swasta.
“Ke depan, tolong anggaranya ditambah ya. Pak Ihwan dan Pak Hari dialokasikan berapa untuk Pasuruan sehat tahun 2020 nanti?” Tanya Bupati kepada Kepala Bappeda dan kepala dinas PU dan Perkim serta Plt Dinas Perijinan itu. “Sekitar Rp 1 miliar, Pak,” jawab mereka. “Ya, kurang lah. Tolong ditambahi,” pinta orang nomor satu ini.
Selain itu, Bupati juga minta peran serta aktif dari pimpinan perusahaan dan juga desa. Pihak perusahaan dengan Corporate Social Responsibility (CSR) serta desa juga bisa mengalokasikan dananya untuk program Agawe. “Kita mendorong banyak perusahaan untuk aktif. Kalau perlu saya juga diajak ke perusahaan ndak apa-apa. Biar gaung program ke masyarakatan ini benar-benar efektif dan optimal,” tegasnya.
Sementara itu, kepala Pabrik PT Tirta Investama Keboncandi, M Fahroni menyatakan mendukung program Bupati dalam meminimalkan ODF (buang air besar sembarangan) di masyarakat desa. “Ada program kami yang juga sejalan dengan program nya Pak Bupati,” tegasnya. (day/*)